Alami Lonjakan Covid-19, Uganda Berlakukan Sejumlah Larangan untuk Tekan Infeksi Virus Corona

19 Juni 2021, 19:40 WIB
Presiden Uganda Yoweri Museveni menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT Rusia–Afrika di Sochi, Rusia, 23 Oktober 2019. /Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS/

PR CIREBON - Presiden Uganda Yowreri Museveni pada Jumat (18 Juni 2021) memperkenalkan langkah-langkah anti-coronavirus baru guna menekan Covid-19 di negaranya.

Langkah itu termasuk larangan semua pergerakan kendaraan kecuali pekerja penting untuk membantu menekan gelombang kedua pandemi Covid-19 di Uganda.

Negara Afrika Timur, seperti kebanyakan negara Afrika lainnya, memang relatif tidak terlalu terdampak oleh gelombang pertama Covid-19.

Baca Juga: Begini Tanggapan Resmi CJ ENM Terkait Kabar IZ*ONE Akan Debut Kembali

Namun tiba-tiba mulai mengalami lonjakan tajam infeksi pada bulan lalu setelah pihak berwenang mengonfirmasi bahwa mereka telah mendeteksi keberadaan varian virus corona asal India.

"Negara ini telah melihat pertumbuhan pandemi Covid-19 yang lebih agresif dan berkelanjutan," kata Museveni dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Dia mengatakan jumlah harian orang yang dites positif telah melonjak menjadi lebih dari 1.700, yang pada tuga minggu sebelumnya hanya kurang dari 100.

Baca Juga: Tim produksi Racket Boys Meminta Maaf Atas Penggambaran Negatif Tim Bulu Tangkis Indonesia dan Penonton

"Kami mengalami tingkat rawat inap dan kematian yang sangat tinggi untuk pasien Covid-19 di antara semua kategori usia."

Dalam langkah-langkah baru untuk menekan laju infeksi, ia melarang pergerakan kendaraan umum dan pribadi.

Kecuali, kendaraan yang mengangkut pasien dan yang digunakan oleh pekerja penting seperti petugas kesehatan.

Baca Juga: Tim produksi Racket Boys Meminta Maaf Atas Penggambaran Negatif Tim Bulu Tangkis Indonesia dan Penonton

Jam malam biasa dimulai pukul 9 malam, dimajukan ke jam 7 malam.

Sementara tempat-tempat seperti pusat perbelanjaan yang sibuk, gereja dan arena olahraga ditutup.

Pembatasan baru tersebut, kata Museveni, akan berlangsung selama 42 hari.

Baca Juga: Varian Covid-19 Asal India Disinyalir Picu Lonjakan Kasus Corona di Indonesia, Pemerintah Percepat Vaksinasi

Hingga saat ini, tercatat total 68.778 infeksi dan 542 kematian akibat Covid-19.

Selama dua minggu terakhir, media lokal telah secara ekstensif melaporkan sebagian besar fasilitas kesehatan, baik publik maupun swasta, menjadi penuh.

Pembatasan baru ini tentu dapat merusak pemulihan ekonomi yang rapuh akibat lockdown tahun lalu.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler