Tantangan Haiti dalam Hadapi Kenaikan Kasus Covid-19: Sanitasi Buruk hingga Yakinkan Warga untuk Vaksinasi

10 Juni 2021, 16:15 WIB
Ilustrasi Covid-19./Simak berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi Haiti dalam menghadapi gelombang kenaikan kasus Covid-19.* /Pexels/CDC

PR CIREBON - Negara Haiti harus berjuang dengan keras mengatasi kenaikan kasus virus corona atau Covid-19.

Tren kenaikan Covid-19 di Haiti bisa membuktikan bahwa negara tersebut tengah dilanda bencana.

Perihal tren kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini disampaikan oleh Laure Adrien selaku Direktur Umum Kementerian Kesehatan Haiti.

Baca Juga: Ditanya Perihal Ketidakcocokan dengan Lesti Kejora, Rizky Billar: Itu Seninya

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, sanitasi yang buruk juga menyebabkan penyakit dapat menyebar dengan cepat di negara Haitu.

Lingkungan warga miskin yang padat dan sistem perawatan kesehatan yang sudah kewalahan dan kacau bergantung pada sumbangan yang berubah-ubah.

Di sisi lain, gelombang baru Covid-19 juga datang di tengah meningkatnya kekerasan geng yang menghambat penyediaan layanan kesehatan yang sedikit tersedia.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Masuk Kategori Calon Suami Terbaik, Diantaranya Dikenal Setia dan Jujur

Menurut hitungan PBB, hampir 10.000 penduduk lingkungan yang kurang beruntung di Port-au-Prince telah meninggalkan rumah mereka sejak awal tahun 2021.

Hal ini dikarenakan adanya kekerasan geng atau karena kebakaran yang asal-usulnya masih belum diketahui.

Banyak penduduk lingkungan Martissant, tempat bentrokan geng terbaru, melarikan diri minggu lalu.

Baca Juga: Polisi Akan Panggil Pihak Pengelola Gerai Penjual BTS Meals, Akibat Kerumunan Ojek Online di Situasi Covid-19

“Apakah akan ada peningkatan kekerasan ini yang akan mengakibatkan lebih banyak pengungsian dalam beberapa minggu atau bulan ke depan?” kata Bruno Lemarquis, Koordinator Kemanusiaan Pbb di Haiti.

“Itu adalah pertanyaan terbesar,” sambungnya.

Rumah Sakit St Luke memperingatkan pada hari Senin 7 Juni 2021 bahwa mereka mungkin harus menutup unit Covid-19.

Hal ini menyusul adanya kekerasan yang mempersulit persediaan oksigen di lokasi produksi di daerah kumuh Cite Soleil yang miskin.

Baca Juga: Prediksi Shio, Kamis 10 Juni 2021: Ayam Jago, Anjing, dan Babi, Beruntung dalam Keuangan

Pada bulan Februari, Doctors Without Borders (MSF, menurut akronim bahasa Prancisnya) menutup semua kecuali unit gawat darurat di rumah sakit di Cite Soleil yang tahun lalu merawat pasien Covid-19.

Kekurangan vaksin

Sementara itu, Haiti belum menerima satu pun vaksin virus corona, meskipun para pejabat mengatakan mereka berharap mendapatkan 130.000 dosis AstraZeneca bulan ini melalui COVAX.

Hal ini bertujuan untuk memastikan negara-negara berpenghasilan rendah di seluruh dunia mendapatkan bagian vaksin mereka.

Baca Juga: Apa Itu BTS Meals? Ternyata Ini yang Paling Dicari Para Penggemar BTS Alias ARMY

Amerika Serikat juga mengatakan akan menyumbangkan sebagian dari enam juta dosis ke Haiti, meskipun para pejabat belum menentukan jumlah pasti atau kapan mereka akan tiba.

Beberapa orang Haiti yang lebih kaya terbang ke Florida untuk mendapatkan vaksin mereka.

Sebab, lebih dari 63 persen orang dewasa Amerika Serikat telah menerima setidaknya satu suntikan hingga saat ini.

Baca Juga: Prediksi Shio, Kamis 10 Juni 2021: Kuda, Kambing, dan Monyet, Hal Asmara dan Kesehatan Jadi Perhatian

Hal ini disampaikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

“Ketidaksetaraan dalam cakupan vaksinasi tidak dapat disangkal,” terang Direktur PAHO Carissa Etienne, pada Rabu 9 Juni 2021.

“Sayangnya, pasokan vaksin terkonsentrasi di beberapa negara sementara sebagian besar dunia menunggu dosis turun,” imbuhnya.

Kembali pada Haiti, para dokter mengatakan tantangannya sekarang adalah meyakinkan orang untuk mendapatkan vaksinasi.***

 

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler