PR CIREBON – Polemik penyelenggaraan Olimpiade Tokyo di tengah pandemi terus berlanjut, dengan petisi pembatalan diajukan oleh banyak pihak.
Perkumpulan tenaga medis senior Jepang sebelumnya meminta Olimpiade Tokyo dibatalkan dengan alasan kekhawatiran sistem kesehatan akan kewalahan.
Kini, ahli virologi dan penasihat pemerintah Jepang juga memperingatkan risiko penyebaran infeksi Covid-19 selama Olimpiade Tokyo.
Baca Juga: Polri Sampaikan Perkembangan Mengenai Perburuan Kasus Harun Masiku Setelah Buron Selama 500 Hari
Profesor Universitas Tohoku, Hiroshi Oshitani, adalah seorang perancang kebijakan ‘Tiga C’ Jepang terhadap pandemi.
Ia menyarankan warga Jepang untuk menghindari ruang tertutup, keramaian, dan situasi kontak dekat.
“Pemerintah dan panitia penyelenggara, termasuk IOC (Komite Olimpiade Internasional), terus mengatakan bahwa mereka menyelenggarakan Olimpiade yang aman.
Baca Juga: Kedua Kalinya Lagu Butter Menempati Puncak Hot 100 Billboard, Suga BTS Ucapkan Hal Ini pada ARMY
“Tapi semua orang tahu ada risiko. Ini 100 persen tidak mungkin untuk mengadakan Olimpiade tanpa risiko, penyebaran infeksi di Jepang dan juga di negara-negara lain setelah Olimpiade," kata Oshitani seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.