Bertemu di KTT Jenewa, Presiden Rusia dan Amerika Serikat Diperkirakan Bahas Kesepakatan Nuklir

29 Mei 2021, 06:15 WIB
Bendera Amerika Serikat dan Rusia. /Reuters/Anton Vaganov/

PR CIREBON - Presiden Rusia dan Amerika Serikat mungkin akan dapat mencapai kesepakatan tertentu selama KTT mendatang di Jenewa.

Di mana mereka memiliki beberapa masalah, Rusia dan Amerika Serikat memiliki kepentingan bersama.

Seperti halnya perlucutan senjata nuklir, program nuklir Iran dan Korea Utara, situasi di Afghanistan, keamanan siber, perubahan iklim, dan pandemi virus korona.

Baca Juga: Kenaikan Kasus di Tengah Gelombang Kedua Covid-19, Argentina Kini Berjuang Lawan Krisis Ekonomi dan Kesehatan

Peter Kuznick, Direktur Institut Studi Nuklir Universitas Amerika mengatakan pertemuan dua pemimpin negara adalah hal yang baik.

"Bahwa Biden dan Putin akan bertemu di Jenewa bulan depan adalah kabar baik," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Russian News Agency pada Jumat, 28 Mei 2021.

"Meskipun fakta bahwa kedua belah pihak telah berusaha keras untuk menjaga ekspektasi rendah," sambung Peter Kuznick.

Baca Juga: Capai 30 Juta Kasus Covid-19 di Asia Selatan, India Jadi Peringkat Pertama dengan Lonjakan Tertinggi

Dia menyampaikan KTT seperti bisa menjadi sangat penting, baik itu secara positif atau negatif.

Peter memberikan contoh pertemuan pada 1985 antara Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev dan pertemuan tahun 1961 antara Nikita Khrushchev dan John F. Kennedy.

Menurutnya, pertemuan tahun 1985 dan KTT berikutnya menghasilkan kesepakatan pengendalian senjata besar.

Serta terjadi pengurangan substansial ketegangan antara mantan antagonis Perang Dingin.

Baca Juga: Tim Relawan Pemakaman Covid-19 Malaysia Pastikan Keluarga Beri Penghormatan Terakhir dengan Aman

Sedangkan KTT 1961 di Wina mendemonstrasikan konsekuensi negatif yang bisa ditimbulkan akibat gagalnya pertemuan.

Dia menyebut hal itu meningkatkan ketidakpercayaan di kedua sisi.

Tak hanya itu, juga memiliki konsekuensi yang menghancurkan karena dunia berada di ambang perang nuklir.

"Hubungan antara AS dan Rusia sekarang adalah yang terburuk sejak titik terendah pada tahun 1962," ucap Ahli tersebut.

Baca Juga: Ekonomi dan Sistem Perbankan Lumpuh, Warga Myanmar Kini Kekurangan Makanan: Semuanya di Luar Kendali

"Jadi kedua pemimpin memiliki pekerjaan yang cocok untuk mereka. Tantangan hanya diperburuk oleh fakta bahwa ada sedikit kepercayaan atau hubungan di antara mereka," ucapnya.

Akan tetapi, fakta bahwa harapan dan prospek sangat rendah dan masalah yang mereka hadapi begitu serius, mungkin menandakan perlunya kemajuan di beberapa bidang akan dilakukan.

Menurut pakar tersebut, Moskow dan Washington kemungkinan tidak akan menyetujui topik-topik seperti ekspansi NATO, campur tangan pemilu, Ukraina, Navalny, dan sanksi.

Baca Juga: Akibat Kehabisan Makanan, Tikus di Australia Saling Memakan Satu Sama Lain dan Sebabkan Kebakaran

Namun, kedua pemimpin mungkin menemukan kesamaan dalam masalah-masalah di mana kepentingan mereka tumpang tindih seperti lebih jauh.

"Pengurangan senjata nuklir, perubahan iklim, keamanan siber, pandemi, JCPOA, Afghanistan, dan Korea Utara," urainya.

Dia menggarisbawahi kalau kemajuan seperti itu akan sangat disambut baik.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Russian News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler