Sebut Virus Penyebab Covid-19 Berhak Hidup Layaknya Manusia, Politisi India Ini Tuai Kontroversi

16 Mei 2021, 20:12 WIB
Ilustrasi virus. Politisi asal India menuai kontroversi akibat ucapannya bahwa virus penyebab Covid-19 berhak hidup layaknya manusia. /Pixabay/PIRO4D

PR CIREBON – Politisi asal India, Trivendra Singh Rawat, terlibat dalam kontroversi atas komentarnya bahwa SARS-Cov-2, jenis virus Corona yang menyebabkan Covid-19, memiliki hak untuk hidup.

Politisi asal India yang juga mantan menteri negara bagian Uttarakhand tersebut menyebut bahwa virus Corona penyebab Covid-19 tersebut merupakan organisme yang ingin hidup dan berhak hidup layaknya manusia.

Ucapan politisi asal India terkait virus penyebab Covid-19 tersebut memicu kritik tajam dari para pemimpin oposisi yang menggambarkan pernyataannya sebagai bukan hanya tidak peka tapi juga bodoh.

Baca Juga: Puluhan Mayat Covid-19 Dibuang ke Sungai di India, Kemiskinan Diduga Jadi Faktor Pendukungnya

“Kalau kita bicara filosofis, maka virus Covid-19 juga merupakan organisme hidup yang ingin hidup dan berhak hidup layaknya manusia.

“Namun, kita menganggap diri kita lebih cerdas daripada organisme hidup lainnya. Kita sekarang berusaha mengalahkannya dan untuk melarikan diri, virus terus berubah bentuknya," kata Rawat kepada saluran berita lokal.

Saat wawancara tentang pandemi Covid-19 itu, India terus alami kenaikan kasus yang menyebabkan rumah sakit membludak dan kurangnya oksigen.

Baca Juga: 75 Pegawai Tidak Lolos TWK Dinonaktifkan, Novel Baswedan: Upaya untuk Mematikan KPK

“Karena itu, kita sekarang harus menjaga jarak dari virus. Ia juga bergerak dan kita juga bergerak, tapi kita harus bergerak lebih cepat dari virus agar dia tertinggal,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Hindustan Times.

Anggota kongres negara bagian Uttarakhand di India pun buka suara terkait pernyataan politisi itu.

“Apa yang dikatakan Rawat, tidak lain adalah bodoh dan tidak masuk akal. Dia telah kehilangan akal sehatnya dan tidak memiliki visi karena itu dia secara tiba-tiba digantikan oleh partainya,” kata wakil presiden Kongres Uttarakhand, Suryakant Dhasmana.

Baca Juga: Tak Bisa Pergi Kemana-mana Akibat Kondisi Aurel Hermansyah, Atta Halilintar: Manjanya Berlebihan

Ia menambahkan bahwa virus adalah organisme hidup, yang sama dengan Rahwana, Kamsa dan Mahishasura (tokoh-tokoh dalam mitologi Hindu).

“Tapi mereka semua dibunuh oleh dewa yang berbeda karena mereka menghancurkan dunia seperti virus. Rawat hanya mengucapkan omong kosong belaka,” katanya.

Ini bukan pertama kalinya politisi tersebut, yang tiba-tiba digantikan oleh partainya pada Maret tahun ini, diejek karena komentarnya.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan 17-23 Mei 2021, Gemini Hadapi Dunia, Taurus Jangan Takut Memutuskan Koneksi

Dia mengejutkan orang-orang pada 2019 ketika dia mengklaim bahwa sapi adalah satu-satunya hewan yang menghirup dan menghembuskan oksigen.

Partainya, BJP, lalu menggantikan posisinya di partai, dipercaya karena tindakan dan ucapan kontroversialnya.

Juru bicara AAP Uttarakhand Amarjeet Singh Rana mengatakan ucapan Trivendra Singh Rawat adalah cerminan dari kebijaksanaannya.

Baca Juga: Lakukan Penyerangan Secara Fisik, Israel Disebut Sengaja Targetkan Para Jurnalis Palestina di Yerusalem

“Ini menunjukkan kebijaksanaannya dan para pemimpin BJP. Mereka menjadikan Uttarakhand bahan tertawaan,” kata Rana.

Rawat belum memberikan klarifikasi atas komentarnya tersebut.

Sementara itu, sekretaris negara bagian Uttarakhand dari Indian Medical Association (IMA) Dr Ajay Khanna buka suara terkait pernyataan kontroversial tersebut.

Baca Juga: Sebut Adanya Ketimpangan Vaksinasi, WHO Anjurkan Negara Kaya Sumbangkan Vaksin Covid-19 untuk COVAX

Dia menyebut pernyataan itu sebagai penghinaan bagi orang-orang yang telah kehilangan nyawa karena virus.

“Sangat disayangkan bagi negara ini ketika jenazah meningkat setiap hari di negara ini, seorang pemimpin seperti Rawat yang pernah menjadi menteri negara bagian Uttarakhand mengatakan bahwa virus Covid-19 adalah organisme hidup dan memiliki hak untuk hidup.

“Ini memalukan dan menghina semua orang yang kehilangan nyawanya karena virus mematikan ini,” katanya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Hindustan Times

Tags

Terkini

Terpopuler