PR CIREBON - Pasukan pendudukan Israel disinyalir sengaja menargetkan wartawan Palestina yang meliput serangan dan pelanggaran terhadap Yerusalem dan jamaah di halaman Masjid Al-Aqsa.
Koalisi Untuk Wanita Dalam Jurnalisme (CFWIJ) mengatakan hal itu sangat mungkin terjadi melihat sudah banyaknya korban serangan yang berasal dari para jurnalis dan wartawan.
Sedikitnya 10 jurnalis, dua di antaranya perempuan, terluka dalam insiden tersebut. Dalam sebuah pernyataan, CFWIJ mengatakan ini.
"Sangat kecewa dengan serangan yang disengaja dan kejam terhadap jurnalis," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Monitor.
Selama beberapa hari terakhir, banyak pelanggaran yang dilakukan terhadap pers, di mana mereka dicegah meliput peristiwa di Kota Yerusalem yang diduduki dan daerah Sheikh Jarrah.
Reporter Palestina Liwa Abu Armila menderita menghirup gas air mata saat mengikuti penggerebekan, sementara jurnalis Fatima Al-Bakri juga diserang secara fisik oleh pasukan pendudukan Israel.
Baca Juga: Simak Kisah Amanda Manopo, Sukses Lebarkan Karier di Dunia Bisnis dan Investasi
Pada 8 Mei pasukan pendudukan menyerang jurnalis dengan menyemprotkan air sigung ke arah mereka untuk merusak peralatan mereka, reporter Maysa Abu Ghazaleh termasuk di antara mereka.