Sebut Adanya Ketimpangan Vaksinasi, WHO Anjurkan Negara Kaya Sumbangkan Vaksin Covid-19 untuk COVAX

16 Mei 2021, 15:00 WIB
WHO menganjurkan negara-negara kaya untuk menyumbangkan vaksin Covid-19 bagi negara miskin lewat COVAX karena adanya ketimpangan. /Unsplash.com/@hakannural

PR CIREBON – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara kaya untuk mempertimbangkan kembali rencana vaksinasi Covid-19 pada anak-anak dan remaja.

WHO menyarankan agar negara-negara kaya menyumbangkan suntikan vaksin Covid-19 ke skema COVAX yang dibagikan kepada negara-negara miskin.

Menurut WHO, mereka berharap lebih banyak negara akan mengikuti Prancis dan Swedia dalam menyumbangkan suntikan vaksin Covid-19 untuk COVAX.

Baca Juga: Simak Kisah Amanda Manopo, Sukses Lebarkan Karier di Dunia Bisnis dan Investasi

Prancis dan Swedia menyumbangkan vaksin tersebut setelah melakukan vaksinasi pada populasi prioritas, dengan tujuan untuk membantu mengatasi ketimpangan yang jauh dalam tingkat vaksinasi antar negara.

Kanada dan Amerika Serikat adalah beberapa negara yang telah mengesahkan vaksin Covid-19 untuk digunakan pada anak-anak dan remaja dalam beberapa minggu terakhir.

Namun, seorang pejabat WHO mengatakan pembicaraan dengan Washington tentang berbagi dosis vaksin sedang dilakukan.

Baca Juga: Sempat Bersitegang dengan Sule dan Kini Sudah Berdamai, Oma Hetty: Ya Jadi Introspeksi Dirilah

“Saya mengerti mengapa beberapa negara ingin memvaksinasi anak-anak dan remaja mereka, tetapi sekarang saya mendorong mereka untuk mempertimbangkan kembali dan sebagai gantinya menyumbangkan vaksin ke COVAX,” kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada pertemuan virtual di Jenewa.

“Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah, pasokan vaksin Covid-19 bahkan belum cukup untuk mengimunisasi petugas kesehatan, dan rumah sakit dibanjiri oleh orang-orang yang sangat membutuhkan perawatan,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

COVAX, yang telah mengirimkan sekitar 60 juta dosis sejauh ini pada beberapa negara, telah berjuang untuk memenuhi target pasokan vaksin.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Bahasa Indonesia Lagu Outerspace - Kang Daniel feat Loco

Sejauh ini, sekitar 1,26 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan secara global.

Tedros juga mengatakan tahun kedua pandemi ditetapkan menjadi lebih mematikan daripada tahun pertama, dengan India menjadi perhatian besar.

“Menyelamatkan nyawa dan pekerjaan masyarakat dengan kombinasi protokol kesehatan masyarakat dan vaksinasi adalah satu-satunya jalan keluar,” kata Tedros.

Baca Juga: Pemkab Pangandaran Tutup Sementara Objek Wisata, Netizen: Kami Sudah Datang Duluan!

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi menyuarakan kewaspadaan atas penyebaran cepat virus Corona melalui pedesaan yang luas di India.

Kewaspadaan itu semakin tinggi karena penghitungan penyebaran Covid-19 resmi negara itu melampaui 24 juta dan lebih dari 4.000 orang meninggal untuk hari ketiga berturut-turut.

Setidaknya 161 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus Corona secara global dan lebih dari 3,3 juta telah meninggal, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.

Baca Juga: Rumah Pemimpin Politbiro Hamas di Jalur Gaza Dihancurkan Israel

Kasus Covid-19 telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah sejak kasus pertama diidentifikasi di Tiongkok pada Desember 2019.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler