PR CIREBON- Korea Utara masih mengklaim tidak ada kasus infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi meskipun sejauh ini telah melakukan tes pada sekitar 24.000 orang, menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Korea Utara dikutip oleh WHO mengatakan bahwa mereka melakukan tes PCR Covid-19 pada 23.826 orang secara kumulatif dalam selang waktu 10 hari tetapi tidak ada kasus infeksi yang dilaporkan pada 8 April.
Menurut WHO dalam laporan terbaru yang mengandalkan laporan sendiri oleh negara tersebut terkait jumlah kasus Covid-19, selama tujuh hari sejak 2 April, Korea Utara menguji 705 orang, 103 di antaranya memiliki penyakit mirip influenza dan/atau infeksi saluran pernapasan akut yang parah.
Baca Juga: Nathalie Holscher Merasa Tidak Dihargai dan Dibandingkan dengan Lina Jubaedah, Begini Kata Psikolog
Sejak awal tahun lalu, Korea Utara telah memutus lalu lintas ke dan dari tetangganya Tiongkok dan Rusia di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa virus, yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di Tiongkok tengah, dapat menyusup ke negara itu.
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Kyodo News, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un juga berjanji untuk menerapkan langkah-langkah anti-epidemi yang agresif, seperti melarang pertemuan publik lebih dari lima orang.
Pada Juli 2020, Kantor Berita Pusat Korea resmi mengatakan seseorang yang membelot ke Korea Selatan "dicurigai telah terinfeksi virus ganas" setelah "secara ilegal" kembali ke Kaesong, yang berada di perbatasan dengan Korea Selatan.
Baca Juga: Lihat Nagita Slavina Sering Menangis, Raffi Ahmad Menduga Istrinya Hamil Anak Perempuan
Namun, media yang dikelola pemerintah belum melaporkan apakah orang tersebut telah didiagnosis secara pasti sebagai pasien Covid-19.