Innalillahi! Terjadi Penembakan Terhadap Jemaah Salat Tarawih, Satu Keluarga Tewas Mengenaskan

20 April 2021, 17:10 WIB
Peristiwa penembakan yang menimpa jemaah salat tarawih di sebuah Masjid di Kota Jalalabad, Provinsi Nangarhar, Afghanistan.* //Ilustrasi by Pixabay.com/stevepb

PR CIREBON — Sungguh tragis dan mengenaskan, peristiwa penembakan yang menimpa jemaah salat tarawih di sebuah Masjid di Kota Jalalabad, Provinsi Nangarhar, Afghanistan.

Satu keluarga dilaporkan tewas dalam peristiwa penembakan yang terjadi pada saat korban sedang melaksanakan ibadah salat tarawih di bulan suci Ramadhan.

Sebagaimana dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, Selasa 20 April 2021, di mana mendapat laporan dari seorang pejabat negara Afghanistan, telah terjadi serangan penembakan di sebuah Masjid, di Nangarhar, yang diduga terjadi akibat masalah sengketa tanah.

Baca Juga: DAY6 Comeback dengan Rilis Album Baru Bernama The Book Of Us: Negentropy

Delapan anggota keluarga korban tewas ketika penyerang tak dikenal melakukan aksi penembakan di Masjid, Nangarhar, Afghanistan tersebut.

Aksiden penembakan itu terjadi pada Sabtu, 17 April 2021 malam, di kota Jalalabad.

Gubernur Nangarhar, Ziaulhaq Amarkhil, mengutarakan, pembunuhan itu terjadi diduga kuat karena sengketa tanah.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pegawai KPK Meminta Uang pada Ajay M Priatna dalam Korupsi Proyek Rumah Sakit?

Lima saudara laki-laki dan tiga sepupu laki-laki dari keluarga korban tewas dalam aksiden penembakan itu.

“Peristiwa penembakan itu terjadi pada saat sholat tarawih di bulan suci Ramadhan. Ini adalah serangan yang ditargetkan dan informasi awal menunjukkan sengketa tanah adalah alasannya,” ungkap Ziaulhaq Amarkhil.

Dari informasi yang dihimpun, bentrokan atas sengketa tanah biasa terjadi di Afghanistan.

Baca Juga: Lezat dan Segar! Berikut Resep Membuat Es Cendol, Cocok untuk Takjil Buka Puasa

Bahkan, pertikaian berdarah bisa berlangsung selama beberapa dekade, yang dilakukan secara turun-temurun dalam siklus kekerasan.

Bulan April lalu, sedikitnya enam anggota suku di Afghanistan tewas, dan hampir 20 korban lainnya cedera dalam bentrokan bersenjata atas sengketa tanah di provinsi yang sama.

Pertempuran bersenjata itu berlangsung selama beberapa hari. Menjadi sebuah masalah kemanusian yang patut mendapat perhatian dunia untuk proses perdamaiannya.

Baca Juga: Kesukaan Sang Ibunda Membuatnya Relakan Cita-Cita Jadi Pemain Bola, Raffi Ahmad: Dulu Mau Seleksi Persib

Provinsi Nangarhar, merupakan benteng pertahanan kelompok Taliban dan ISIL (ISIS), kaya akan dataran dan merupakan salah satu daerah terpenting untuk pertanian di Afghanistan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler