Houthi Peringatkan Arab Saudi Akan Ada Serangan Lebih Kuat yang Menyerang

26 Maret 2021, 20:55 WIB
Houthi mengatakan ada serangan yang lebih kuat ke Arab Saudi, /REUTERS/Khaled Abdullah

PR CIREBON - Kelompok Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman mengatakan bahwa mereka telah menyerang lokasi energi dan militer Arab Saudi dengan 18 drone bersenjata pada Jumat, 26 Maret 2021.

Kementerian kerajaan melaporkan bahwa proyektil telah menghantam stasiun distribusi produk minyak bumi, menyebabkan terjadinya kebakaran.

Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi kelompok Houthi menuturkan, pihaknya telah mencegat beberapa drone yang ditujukan ke Arab Saudi.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Akhirnya Divaksin, Kremlin: Dia Merasa Sehat, Tak Ada Efek Samping

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah Riyadh mempresentasikan inisiatif perdamaian, yang mencakup gencatan senjata nasional di Yaman saat perang memasuki tahun ketujuh.

Houthi, yang mengendalikan ibu kota Yaman dan daerah terpadat, telah meningkatkan serangan drone dan rudal terhadap target Saudi dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara itu, Riyadh menghadapi tekanan yang meningkat dari Washington untuk mengakhiri perang.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Tak Akan Ada Impor Beras, Minta untuk Hentikan Perdebatan

Setelah Presiden AS Joe Biden, menarik dukungan pendahulunya, Donald Trump, untuk konflik tersebut.

Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea menyampaikan, kelompok itu menargetkan fasilitas raksasa minyak negara Saudi Aramco di Ras al-Tanura, Rabigh, Yanbu dan Jazan.

Dia mengatakan mereka juga menargetkan pangkalan militer Raja Abdelaziz di Dammam dan situs militer di Najran dan Asir.

Baca Juga: Update Covid-19 Kabupaten Cirebon Jumat 26 Maret 2021: Total Kasus 7.330 Orang Positif

"Kami siap untuk melakukan serangan militer yang lebih kuat dan lebih keras di periode mendatang," katanya di Twitter, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Aramco, ketika dihubungi oleh Reuters pada hari Jumat, mengatakan akan memberikan komentar secepatnya.

Pada hari Kamis sebuah proyektil telah menghantam stasiun distribusi produk minyak bumi di Jazan yang menyebabkan kebakaran di sebuah tangki.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Jepang Yakin Korea Utara Luncurkan Dua Rudal Baru: Kami Perkuat Keamanan

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam peristiwa tersebut.

Dikatakan serangan semacam itu pada instalasi vital menargetkan stabilitas pasokan energi global.

Kementerian pertahanan Saudi mengungkapkan, kerajaan akan mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi ekspor minyak.

Baca Juga: Edarkan Narkoba di Tiga Desa Sumatera Utara, Polisi Kejar Sang Bandar

"Serangan ini mengkonfirmasi penolakan milisi Houthi terhadap semua upaya politik untuk mengakhiri krisis," kata juru bicara kementerian pertahanan Kolonel Turki al-Malki.

Houthi mendorong pengangkatan penuh blokade laut dan udara di wilayah yang dikendalikan kelompok tersebut.

Selain meningkatkan serangan drone dan rudal di Arab Saudi, mereka menekan serangan darat untuk merebut wilayah Marib yang kaya gas di Yaman.

Baca Juga: Mudah Dirawat, Berikut 4 Tanaman Hias yang Mudah untuk Pemula

Utusan Amerika Serikat Tim Lenderking dijadwalkan melakukan perjalanan ke wilayah itu lagi pada Kamis untuk mendesak rencana gencatan senjata.

Departemen Luar Negeri mengatakan dia akan bertemu dengan para pemimpin Houthi.

Perang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan apa yang menurut PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan jutaan orang menghadapi kelaparan.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler