Khawatir Adanya Peningkatan Serangan Houthi ke Arab Saudi, Amerika Serikat: Kami Akan Mencari Cara

- 9 Maret 2021, 21:20 WIB
AS khawatir akan meningkatnya serangan Houthi ke Arab Saudi.
AS khawatir akan meningkatnya serangan Houthi ke Arab Saudi. /REUTERS/Khaled Abdullah

PR CIREBON - Pejabat senior Gedung Putih mengatakan, meningkatnya serangan milisi Houthi Yaman terhadap Arab Saudi, membuat Amerika Serikat merasa khawatir.

"Kami terus khawatir dengan frekuensi serangan Houthi di Arab Saudi," kata Psaki Pejabat senior Amerika Serikat (AS), sebagaimana dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Arabiya.

Psaki Pejabat senior Amerika Serikat (AS) melanjutkan, peningkatan serangan Houthi di Arab Saudi bukan tindakan yang serius untuk perdamaian.

Baca Juga: Siap Tempuh Jalur Hukum, Pihak Rizky Febian Sebut Pihak Teddy Mendadak Ajak Adakan Pertemuan

"Meningkatnya serangan seperti ini bukanlah tindakan kelompok yang serius tentang perdamaian," ujarnya.

Ia juga mengutuk serangan tersebut sebagai tindakan yang tidak dapat diterima dan berbahaya.

Ditambahkannya, AS bekerja sama erat dengan Arab Saudi, mengingat ancaman yang dihadapi Arab Saudi saat ini.

Baca Juga: Siap Tempuh Jalur Hukum, Pihak Rizky Febian Sebut Pihak Teddy Mendadak Ajak Adakan Pertemuan

Psaki menuturkan, mereka akan mencari cara untuk meningkatkan dukungan bagi kerajaan tersebut.

Semua itu dilakukan agar Arab Saudi dapat mempertahankan wilayahnya dari ancaman.

"Sebagai bagian dari proses antarlembaga kami, kami akan mencari cara untuk meningkatkan dukungan bagi kemampuan Arab Saudi untuk mempertahankan wilayahnya dari ancaman," papar Psaki.

Baca Juga: Champ dan Major, Anjing Peliharaan Joe Biden Dipulangkan Karena Menggigit Anggota Keamanan Gedung Putih AS

Secara terpisah, Departemen Luar Negeri mengutuk Houthi karena menyerang Arab Saudi.

Dia menyerukan milisi yang didukung Iran itu, untuk menunjukkan bahwa mereka serius untuk mengadakan perdamaian.

"Serangan ini tidak dapat diterima dan berbahaya serta membahayakan nyawa warga sipil, termasuk warga AS," pungkas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x