Adanya Mutasi dan Vaksinasi Covid-19, Berikut Penjelasan WHO Soal Prediksi Melemahnya Virus Corona

24 Maret 2021, 12:35 WIB
Lambang WHO. WHO buka suara terkait kemungkinan melemahnya virus Corona dan akhir dari pandemi Covid-19.* //Pixabay/Padrinan

PR CIREBON – Pandemi Covid-19 yang dimulai pada Desember 2019 lalu di Kota Wuhan, Tiongkok, masih belum berakhir.

Angka kasus Covid-19 di beberapa negara di dunia masih tetap menunjukkan kenaikan, termasuk di Indonesia.

Apalagi, munculnya beberapa varian virus Corona penyebab Covid-19 di beberapa negara dengan tingkat penularan yang disebut lebih tinggi daripada varian sebelumnya.

Baca Juga: Diterawang Mbak You Soal Rumah Tangga dengan Stefan William, Celine Evangelista Menangis

Meskipun begitu, keberadaan vaksin memberi harapan bahwa pandemi Covid-19 bisa menjadi terkendali. 

Harapan pada vaksin pun memunculkan perdebatan mengenai prediksi kapan akhir dari pandemi Covid-19 akan terjadi.

Sebagaimana diberitakan di PR Pangandaran dalam artikel "Pandemi Covid-19 Diprediksi Segera Berakhir? Simak Penjelasan WHO Berikut Ini" perdebatan mengenai waktu berakhir Covid-19 ini dimulai saat Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Henri Kluge mengatakan kepada radio Denmark bahwa pandemi akan berakhir dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Minta Netizen Tidak Hadirkan Drama Jelang Pernikahannya, Krisdayanti: Perasannya Terganggu

Setelah perdebatan sengit di antara para ahli dan media sosial, Kluge mengklarifikasi ucapannya dan menyampaikannya kepada penyiar ZDF Jerman terkait akhir pandemi Covid-19.

“Saya tidak pernah mengatakan itu,” kata Kluge dikutip dari DW pada Selasa, 23 Maret 2021.

Sebaliknya, dia mengatakan bahwa tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

Baca Juga: Senang Bepergian, Berikut 4 Zodiak yang Berlibur Secara Rutin

"Saya akan mengatakan sebagai hipotesis bahwa pandemi akan berlalu pada awal tahun 2022. Virus Corona akan tetap ada, tetapi tindakan kritis tidak lagi diperlukan,” ucap Kluge.

Christian Drosten, seorang ahli virologi di rumah sakit Charite Berlin, tak setuju dengan spekulasi bahwa virus Corona akan melemah.

"Saat ini tidak ada tanda-tanda melemahnya virus itu. Itu menjadi spekulasi murni," ujar Drosten.

Baca Juga: Ramalan Cinta dan Asmara 24 Maret 2021, Hubungan Romantis Zodiak Leo hingga Libra Gagal Kencan

Pada awal Januari, ahli virologi itu mengatakan membutuhkan waktu yang sangat lama sebelum virus menjadi endemik, yang berarti masih ada tetapi hanya terjadi di tingkat lokal.

Drosten bahkan mengatakan kepada majalah Der Spiegel Jerman bahwa situasinya bisa menjadi jauh lebih buruk pada tahun 2021 sebelum menjadi lebih baik.

Karl Lauterbach, seorang ahli epidemiologi Jerman dan anggota parlemen Bundestag, memperingatkan agar jangan terburu-buru melonggarkan pembatasan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 24 Maret 2021: Capricorn, Scorpio, dan Sagitarius Keputusan Terburu-buru Itu Bahaya

Pada akhir Februari, jumlah infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia sekitar 114 juta, di mana sekitar 2,5 juta orang yang terinfeksi meninggal dan lebih dari 64,4 juta bisa kembali sembuh.

Secara keseluruhan, jumlah tersebut memang menakutkan karena virus terus menyebar di beberapa negara serta adanya kekhawatiran tentang gelombang ketiga yang dipercepat oleh mutasi.

Namun, WHO melaporkan bahwa infeksi global telah menurun secara signifikan selama hampir dua bulan, jauh lebih cepat dan lebih intens dari yang diperkirakan.

Baca Juga: Bertemu Penyebar Video Syur 19 Detik, Gisel Akui Sedih hingga Beri Kesaksian yang Meringankan

Pertengahan Januari masih mencapai 700.000 kasus baru per hari, tapi kemudian turun menjadi setengah dari jumlah itu dan kematian karena Covid-19 juga menurun hampir setengahnya dalam sebulan terakhir.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut penurunan angka sebagai tanda harapan bumi kembali normal.

"Tren ini adalah pengingat bahwa meskipun kita membahas vaksin hari ini, Covid-19 dapat ditekan dan dikendalikan dengan masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.

Baca Juga: Beredar Isu Konflik Antara Yuni Shara dengan Nagita Slavina, Begini Jawaban Mantan Raffi Ahmad

“Dan memang, itulah yang telah dilakukan banyak negara,” sambungnya di WHO Vaccines and Global Health Symposium pada akhir Februari.*** (Mela Puspita/PR Pangandaran)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler