Terjadi Kebakaran di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh, Tewaskan Tujuh Orang

23 Maret 2021, 16:13 WIB
Atas peristiwa kebakaran yang terjadi di kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, Pejabat Bangladesh mulai melakukan penyelidikan.* /Reuters/Stringer

PR CIREBON - Pejabat Bangladesh mulai menyelidiki penyebab kebakaran besar yang menewaskan beberapa orang di kamp pengungsi Rohingya.

Penyelidikan soal kebakaran di kamp Rohingya dilakukan ketika para petugas menyaring puing-puing untuk mencari lebih banyak korban pada Selasa, 23 Maret 2021.

Api menerobos kamp Balukhali, tempat pengungsi Rohingya dekat kota tenggara Cox's Bazar pada Senin malam.

Baca Juga: Sempat Berpisah dengan Kedua Anaknya, Krisdayanti Bersykur Bisa Terus Dilibatkan dalam Hidup Aurel Hermansyah

Peristiwa kebakaran tersebut melahap ratusan rumah saat orang-orang berlomba untuk mendapatkan kembali harta benda mereka yang tak seberapa.

Polisi sejauh ini mengkonfirmasi hanya dua kematian setelah mayat-mayat itu ditemukan.

Saksi Rohingya, bagaimanapun, mengatakan beberapa orang tewas dalam kobaran api yang menyebabkan puluhan ribu orang tak lagi mempunyai tempat berlindung.

Beberapa saksi mata mengatakan pagar kawat berduri di sekitar kamp menjebak banyak orang, menyebabkan beberapa korban dan badan-badan kemanusiaan internasional terkemuka menyerukan pemindahannya.

Baca Juga: UPN Veteran Yogyakarta Luluskan 728 Peserta SNMPTN 2021 dari Total 7308 Pendaftar

"Penyebab kebakaran masih belum diketahui," kata Zakir Hossain Khan, seorang pejabat senior polisi, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Pihak berwenang sedang menyelidiki untuk menentukan penyebab kebakaran.

Organisasi kemanusiaan Refugees International memperkirakan 50.000 orang telah mengungsi.

Para pengungsi menempati kamp-kamp ang sudah penuh sesak yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Rohingya.

Sementara itu, tingkat kerusakan yang terjadi akibat kebakaran masih belum diketahui secara jelas dalam beberapa waktu.

Baca Juga: Terawang Pernikahan Kalina Ocktaranny Tidak Akan Lama, Denny Darko: Vicky Prasetyo Harus Mengubah Sikap

"Banyak anak hilang, dan beberapa tidak dapat melarikan diri karena kawat berduri dipasang di kamp," katanya dalam sebuah pernyataan.

John Quinley, dari Fortify Rights, sebuah organisasi hak asasi yang bekerja di daerah itu, mengatakan dia telah mendengar laporan serupa, menambahkan pagar telah menghambat distribusi bantuan kemanusiaan dan layanan vital di kamp-kamp di masa lalu.

“Pemerintah harus menghapus pagar dan melindungi pengungsi,” kata Quinley dalam sebuah pernyataan.

"Sekarang telah terjadi sejumlah kebakaran besar di kamp-kamp termasuk kebakaran besar di bulan Januari tahun ini," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Foto Bersama di Lamaran Atta-Aurel, Judika Ungkap Ahmad Dhani Duluan yang Ajak Maia Estianty

Dia menambahkan, pihak berwenang harus melakukan penyelidikan yang tepat atas penyebab kebakaran tersebut.

Sebagian besar orang di kamp-kamp itu melarikan diri dari Myanmar pada 2017 di tengah penumpasan pimpinan militer terhadap Rohingya yang menurut penyelidik PBB dieksekusi dengan "niat genosida", tuduhan yang dibantah Myanmar.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler