AS Sahkan Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson, Sebut Sangat Efektif Cegah Covid-19 Parah ataupun Varian Baru

28 Februari 2021, 18:20 WIB
ILUSTRASI// AS meresmikan penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson secara darurat.* /Pixabay.com/ Hakan German

PR CIREBON – Amerika Serikat (AS) pada Sabtu, 27 Februari 2021 waktu setempat, mengesahkan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson untuk penggunaan darurat.

Vaksin itu merupakan vaksin ketiga Covid-19 yang digunakan AS untuk memerangi wabah yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang Amerika Serikat.

Food and Drug Administration (FDA) AS mengatakan bahwa vaksin sekali pakai sangat efektif dalam mencegah Covid-19 yang parah, termasuk terhadap varian yang lebih baru.

Baca Juga: WOW! Kereta Romawi Kuno dalam Keadaan Utuh Ditemukan Arkeolog di Dekat Pompeii Italia

"Otorisasi vaksin ini memperluas ketersediaan vaksin, metode pencegahan medis terbaik untuk Covid-19, untuk membantu kami dalam memerangi pandemi ini," kata penjabat direktur regulator AS, Janet Woodcock, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

FDA mengumumkan otorisasi penggunaan darurat untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas setelah persetujuan dengan pemungutan suara oleh panel ahli dari luar badan tersebut.

Dalam uji klinis besar-besaran, kemanjuran vaksin terhadap Covid-19 parah adalah 85,9 persen di Amerika Serikat, 81,7 persen di Afrika Selatan, dan 87,6 persen di Brasil.

Baca Juga: Panas! LeBron James dengan Zlatan Ibrahimovic Berdebat Soal Aktivitas Atlet dan Politik

Secara keseluruhan, di antara 39.321 peserta di semua wilayah, kemanjuran terhadap Covid-19 yang parah adalah 85,4 persen, tetapi turun menjadi 66,1 persen pada bentuk penyakit sedang.

Analisis dari berbagai kelompok demografis menunjukkan tidak ada perbedaan mencolok antara usia, ras, atau orang dengan kondisi yang mendasarinya.

Presiden AS Joe Biden memuji pengumuman itu tetapi memperingatkan bahwa AS tetap tidak boleh lengah.

Baca Juga: Mohammed bin Salman Diduga Berperan dalam Kasus Jamal Khashoggi, Dunia Ikut Bereaksi

"Ini adalah berita menggembirakan bagi semua orang Amerika, dan perkembangan yang menggembirakan dalam upaya kami untuk mengakhiri krisis," kata Biden dalam sebuah pernyataan, setelah vaksin Johnson & Johnson mendapat lampu hijau.

"Tapi kita tidak bisa lengah sekarang atau berasumsi bahwa kemenangan tidak bisa dihindari," sambungnya.

Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna menggunakan teknologi messenger RNA baru untuk menciptakan respons imun dan keduanya memerlukan dua suntikan.

Baca Juga: Nurdin Abdullah Kena OTT Dugaan Kasus Korupsi, Ferdinand: Saya Tak Bangga, Kecuali KPK Telisik Dana Formula E

Vaksin Johnson & Johnson melibatkan pendekatan yang lebih konvensional, menggunakan virus flu biasa untuk memasukkan protein virus Corona ke dalam sel untuk memicu respons kekebalan.

Vaksin tetap stabil setidaknya selama tiga bulan pada suhu lemari es normal, sedangkan vaksin Moderna harus disimpan dalam keadaan beku.

Sedangkan vaksin Pfizer-BioNTech harus dikirim dan disimpan bahkan pada suhu sub-Kutub yang lebih dingin.

Baca Juga: Penelitian Sebut Satu Dosis Vaksin Pfizer Sangat Efektif Mengurangi Risiko Infeksi Covid-19

Faktor-faktor ini disebut akan mempermudah memvaksinasi lebih banyak orang, bahkan di daerah dengan infrastruktur transportasi dan penyimpanan yang buruk.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler