Arus Listrik Sempat Terputus, Korban Luka pada Gempa Jepang Menjadi 150 Orang

15 Februari 2021, 07:30 WIB
Gempa Jepang, / /Reuters

PR CIREBON - Badan Kyodo Jepang mengumumkan pada Minggu, 14 Februari 2021, jumlah orang yang terluka akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter telah mencapai 150. 

Di mana, sebelumnya laporan korban gempa bumi di Jepang capai 124 orang yang terluka.

Sebagian besar yang terluka adalah penduduk prefektur Miyagi dan Fukushima, di pantai timur pulau terbesar di Jepang Honshu, yang menanggung beban paling berat dari bencana gempa tersebut.

Baca Juga: Diculik oleh Bajak Laut, Para Pelaut Akhirnya Tiba di Turki dengan Suka Cita

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Russian News Agency, mayoritas korban mengalami luka memar, karena terjatuh saat terjadi gempa Jepang tersebut.

Pada Sabtu malam, gempa bumi dahsyat melanda Samudra Pasifik, di lepas prefektur Fukushima Jepang.

Menurut National Weather Service (NWS), pada awalnya diperkirakan gempa berkekuatan 7,1 skala richter, tetapi kemudian angka itu direvisi menjadi 7,3.

Gempa tersebut dirasakan setidaknya di sepuluh wilayah Jepang di bagian utara, timur laut dan tengah pulau Honshu, termasuk wilayah Fukushima, Miyagi dan Tokyo.

Baca Juga: Berhasil Dekati Mars, Penguasa Dubai Bagikan Foto Permukaannya

NWS memperingatkan bahwa gempa susulan dapat terjadi selama seminggu, sementara sejauh ini setidaknya 20 gempa telah terdeteksi.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa gempa Sabtu itu adalah tindak lanjut dari gempa bumi berkekuatan 9,0 skala Richter yang terjadi di sekitar daerah yang sama sepuluh tahun lalu, pada 11 Maret 2011, menyebabkan tsunami yang kuat dan kehancuran nuklir di PLTN Fukushima-1.

Gempa bumi telah menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran, lebih dari satu juta rumah telah ditinggalkan tanpa aliran listrik di timur laut kabupaten sekaligus.

Pada saat yang sama, fasilitas nuklir Jepang tidak mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.

Baca Juga: Bebas dari Pemakzulan, Donald Trump Gaungkan soal America Great Again

Menurut penyedia kereta api terbesar di negara itu, JR East, salah satu cabang kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan timur laut dan utara Jepang rusak.

Diperlukan waktu sekitar sepuluh hari untuk memulihkan lalu lintas ke daerah tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: TASS Rusian News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler