Pengeboman Baghdad Jadi Tantangan Pertama Joe Biden Pasca Dilantik, Bagaimana Tanggapannya?

23 Januari 2021, 16:45 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghadapi tantangan pertama usai dilantik yang berkaitan dengan peristiwa pengeboman di Baghdad.* /Twitter/@JoeBiden

PR CIREBON – Bom bunuh diri yang kembali terjadi di Ibukota Irak, Baghdad menjadi tantangan pertama Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden pasca dilantik.

Pengeboman yang terjadi dua kali di alun-alun Tayaran Baghdad itu bertepatan dengan orang-orang yang sedang berbelanja.

Pengeboman Baghdad itu setidaknya menewaskan dua lusin orang pada Kamis, 21 Januari 2021 lalu dalam serangan paling mematikan.

Baca Juga: Keren! Pengantar Pizza Hut ini Difasilitasi Mobil Chevy Malibu 2017, Kok Bisa ya?

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Jerussalem Post, pengeboman terjadi di empat kilometer dari kompleks kedutaan Amerika Serikat, daerah yang telah menyaksikan beberapa protes massal selama satu setengah tahun terakhir.

Ada peningkatan ancaman dan serangan tingkat rendah terhadap konvoi yang memasok Amerika Serikat di Irak.

Tahun lalu, lusinan serangan dengan roket 107 mm ditembakkan ke kompleks kedutaan Amerika Serikat dan pasukan AS di Irak.

Baca Juga: Politisi Malaysia Ditangkap usai Diduga Jual Beli dan Budidaya Ganja di Rumahnya

Amerika Serikat telah menarik sebagian besar tentaranya, menyisakan hanya beberapa ribu personel, banyak di antaranya telah dipindahkan ke wilayah otonom Kurdistan yang lebih bersimpati kepada AS.

Di daerah lain di Irak, milisi pro-Iran dari Unit Mobilisasi Populer menjalankan pos pemeriksaan dan mengancam AS.

Kelompok-kelompok ini termasuk Organisasi Badar, Kataib Hezbollah, Asaib Ahl al-Haq dan Harakat Hezbollah al Nujaba.

Baca Juga: Pendana Menteri Yoshihide Suga Tegaskan Jepang Tak Berniat Gabung Perjanjian PBB Terkait Nuklir

Sehari sebelum serangan di Baghdad, ada laporan serangan terhadap konvoi yang membawa peralatan ke Koalisi anti-ISIS pimpinan AS.

Pengeboman tersebut memberikan kesempatan awal kepada Presiden AS Joe Biden untuk menunjukkan dukungan AS bagi Irak.

Joe Biden mengatakan bahwa AS "kembali" dan dunia dapat mengharapkan AS untuk kembali peduli tentang kebijakan luar negeri dan bekerja secara multilateral untuk menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat di Bawah Kepemimpinan Joe Biden Akan Tinjau Kesepakatan Damai dengan Taliban

Akan tetapi, Irak adalah masalah yang sangat kompleks. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Joe Biden.

Joe Biden harus berpikir cermat dan hati-hati atas reaksinya terhadap peristiwa yang sensitif ini. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Jerussalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler