Ilmuwan: Varian Virus Corona Baru Lebih Mudah Menular dan Menginfeksi Anak-anak

22 Desember 2020, 14:28 WIB
Ilmuwan: Varian Virus Corona Baru Lebih Mudah Menular dan Menginfeksi Anak-anak.* /Pixabay/ Geralt

PR CIREBON – Negara-negara Barat melakukan penutupan perbatasan terhadap Inggris, di tengah wabah varian virus Corona baru yang tidak terkendali.

Varian baru tersebut dikatakan lebih mudah menular dari sebelumnya.

Selain itu, ilmuwan Inggris mengatakan bahwa varian baru dari virus Corona tersebut membawa mutasi yang bisa menyebabkan anak-anak sama rentannya untuk tertular seperti orang dewasa, tidak seperti jenis sebelumnya.

Baca Juga: Calo Rapid Test Stasiun Senen Ditangkap, Sebut Satu Klinik Diduga Lakukan Rapid Test Ilegal

Para ilmuwan dari Kelompok Penasihat Ancaman Virus Pernafasan Baru dan Berkembang (NERVTAG) yang melacak varian tersebut mengatakan bahwa virus itu dengan cepat menjadi varian dominan di selatan Inggris, dan dapat segera melakukan hal yang sama di seluruh negeri.

"Kami sekarang memiliki keyakinan tinggi bahwa varian ini memiliki kemudahan penularan dibandingkan varian virus Corona lain yang saat ini ada di Inggris," kata Peter Horby, profesor penyakit menular di Universitas Oxford dan ketua NERVTAG.

Sementara itu, ilmuwan lain mengungkapkan varian baru lebih menular pada anak-anak.

Baca Juga: Terus Berinovasi, Apple akan Produksi Mobil Tanpa Awak Tahun 2024

"Ada petunjuk bahwa varian ini memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menginfeksi anak-anak," kata Neil Ferguson, seorang profesor dan ahli epidemiologi penyakit menular di Imperial College London dan juga anggota NERVTAG.

"Kami belum menetapkan kausalitas apa pun tentang itu, tetapi kami dapat melihatnya di data. Kami perlu mengumpulkan lebih banyak data untuk melihat bagaimana perilakunya di masa mendatang," tambah Ferguson, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

Wendy Barclay, profesor NERVTAG lainnya dan spesialis virologi di Imperial, mengatakan bahwa di antara mutasi dalam varian baru adalah perubahan cara memasuki sel manusia, yang mungkin berarti bahwa anak-anak diduga sama-sama rentan terhadap virus ini seperti orang dewasa.

Baca Juga: 22 Desember Diperingati sebagai Hari Ibu, Berawal dari Perjuangan Perempuan di Tahun 1928

"Oleh karena itu, dengan pola pencampuran mereka, Anda akan melihat lebih banyak anak yang terinfeksi," kata Barclay.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler