Vaksin Sinovac Diragukan Banyak Ahli Negara Barat, Tiongkok Pastikan Vaksinnya Tak Ada Efek Samping

- 17 September 2020, 10:15 WIB
Seorang dokter menunjukan vaksin Sinovac.* /AP/Eraldo Peres/
Seorang dokter menunjukan vaksin Sinovac.* /AP/Eraldo Peres/ /

Begitu pun menurut Anna Durbin, seorang peneliti vaksin di Universitas Johns Hopkins, dia menggambarkan program penggunaan vaksin darurat China sebagai hal yang sangat bermasalah.

Dia mengatakan, tidak mungkin untuk menilai kemanjuran tanpa kelompok pengawasan standar uji klinis.

"Anda memvaksinasi orang dan Anda tidak tahu apakah itu akan melindungi mereka," kata Durbin menekankan penerima vaksin eksperimental dapat menghindari tindakan perlindungan lainnya.

Keamanan vaksin menjadi fokus utama pekan lalu ketika AstraZeneca Plc AZN.L menghentikan uji klinis tahap akhir dari vaksin Covid-19.

Baca Juga: Heran Izin Konser Pilkada saat Musisi Masih Dilarang Tampil, Anang: KPU kok Kontradiksi Aturan Pusat

Perusahaan melanjutkan uji coba di Inggris selama akhir pekan setelah menerima lampu hijau dari pengawas keamanan.

Rusia adalah salah satu dari sedikit negara lain yang mengizinkan penggunaan vaksin eksperimental. Kremlin mewajibkan vaksin "Sputnik V" milik negara itu untuk diberikan kepada kelompok tertentu, termasuk guru.

Sedangkan, India sedang mempertimbangkan otorisasi darurat untuk vaksin, terutama untuk orang tua dan orang-orang di tempat kerja yang berisiko tinggi.

Sementara itu, Zhang Yuntao, selaku Wakil presiden CNBG, mengatakan perusahaannya telah menerima minat dari negara asing untuk membeli sekitar 500 juta dosis vaksin eksperimentalnya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x