Masih Banyak Diabaikan, Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Harus Isolasi Mandiri demi Cegah Happy Hypoxia

- 7 September 2020, 08:30 WIB
FOTO FILE: Seorang pasien yang menderita penyakit coronavirus (COVID-19) dirawat di Intensive Care Unit (ICU) di rumah sakit di Vannes saat wabah penyakit coronavirus di Prancis, 6 Mei 2020. Gambar diambil 6 Mei, 2020. REUTERS / Stephane Mahe
FOTO FILE: Seorang pasien yang menderita penyakit coronavirus (COVID-19) dirawat di Intensive Care Unit (ICU) di rumah sakit di Vannes saat wabah penyakit coronavirus di Prancis, 6 Mei 2020. Gambar diambil 6 Mei, 2020. REUTERS / Stephane Mahe /

PR CIREBON - Seseorang yang terinfeksi Covid-19 dengan tidak menunjukkan gejala/asimtomatis (OTG) diklaim bisa berpotensi mengalami happy hypoxia, seperti yang disampaikan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Fakhrur Razi.

Artinya, pasien Covid-19 tanpa gejala ini akan mengalami kadar oksigen yang perlahan menurun, akibat happy hypoxia.

"Pasien asimtomatis yang mengalami happy hypoxia kadar oksigennya menurun secara pelan-pelan," ungkap Fakhrur saat mengisi webinar bertajuk 'Berbagi Kisah Penyintas Covid-19 Alumni ITB' yang diselenggarakan belum lama ini.

Baca Juga: Gagah Berkuda Datangi KPU Solo, Tikus Pithi: Bajo Bukan Calon Boneka, Jangan Cederai Urunan Kami

Lebih lanjut, ia menyebut kadar saturasi oksigen normal dalam darah adalah 95 persen atau toleransi minimal 93 persen, tetapi ternyata pasien Covid-19 yang mengalami happy hypoxia hanya memiliki kadar saturasi di bawah itu. Bahkan, seringkali pasien Covid-19 asimtomatis dengan kadar oksigen 70 persen.

Untuk itu, Pasien yang tidak tahu kondisi di tubuhnya ini akan tiba-tiba mengalami sesak napas dan tidak tertolong.

Ibaratnya, pasien Covid-19 dengan happy hypoxia ini serupa katak yang langsung melompat ke air mendidih, membuatnya pasti langsung kaget dan keluar menyelamatkan diri. Maka ini jelas berbeda dengan metode direbus pelan-pelan yang membuat si kodok tidak terasa dan tidak melompat keluar.

"Ini tentu tidak kita inginkan. Sayangnya, kejadian ini sering tidak terlaporkan," jelasnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Sentuh Angka 194.109, Jakarta Laporkan Lebih dari 1.000 Kasus

Selain itu, ia meminta masyarakat bersikap waspada pada OTG karena pasien asimtomatis bisa menularkan Covid-19 ke orang lain, apalagi masyarakat masih suka meyakini pemahaman salah tentang pasien asimtomatis tidak menularkan Covid-19.

"Teman-teman Biologi Molekuler dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan pasien asimtomatis menularkan Covid-19," paparnya.

Atas sebab itu, ia meminta pasien yang tanpa gejala ataupun yang ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca Juga: Ganjil Genap Tetap Harus Ada demi Batasi Mobilitas Jakarta, DPRD: Perbanyak Total Armada, Pak Anies

Namun demikian, bila memang tidak merasakan gejala, maka isolasi mandiri bisa dilakukan selama minimal 10 hari. Sedangkan, bila mengalami gejala ringan, maka ia menyarankan bisa ditambah tiga hari.***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x