150 Penyangklong Siap Hadiri 'International Pipes Smoking Days' di Bandung. Ada Musik dan Game

- 7 Februari 2023, 07:23 WIB
Ketika pehobi nyangklong kumpul nyaber di sekretariat Bandung Pipa Smoking Club./DantoS
Ketika pehobi nyangklong kumpul nyaber di sekretariat Bandung Pipa Smoking Club./DantoS /

Kalau ingin lihat macam dan jenis cangklong hingga tembakau yang harganya mahal,  coba hadir nanti tanggal 20 Februari 2023 di cafe Jln. Setiabudhi Bandung, pada acara  "International Pipes Smoking Days." Kini yang daftar mau hadir ada 150 orang lebih. Acaranya ada musik dan game khusus.  

Sejarah cangklong

Pada abad ke-18, pipa cangklong jadi alat pengisap tembakau kaum elit termasuk digemari raja, pejabat hingga bangsawan. Nyangklong pada awalnya diperkenalkan oleh ekspeditor dari Eropa. Ketika mereka berekspedisi ke Amerika, melihat orang-orang Indian, penduduk asli Amerika pada merokok menggunakan  pipa cangklong.   

Baca Juga: Mantan Sekjen PSSI Terlama Nugraha Besoes Tutup Usia, Ini Yang Membuat Belum Pernah Ada yang Menyamainya                             

Penemuan para ekspeditor itu lalu disebar ke manca negara,  termasuk ke Indonesia yang   penyebarannya sangat cepat, karena saat itu Indonesia dikenal sebagai negara produsen tembakau. 

Salah satu jenis tembakau yang sangat dikenal dan digemari penyangklong ialah tembakau Srintil yang mendunia dan harganya cukup tinggi, sejuta rupiah sekilo. Srintil mampu  bersaing dengan tembakau impor lain seperti Captains Fines, Suver dan Dunhill.

Selain Srintil, di Indonesia  pun masih banyak jenis tembakau berkualitas lainnya yakni Mole, Gayo hingga Darmawangi. Sejak dulu tembakau itu digemari pehobi nyangklong, termasuk  oleh maestro seni lukis Affandi dan Bob Sadino, pengusaha nyentrik itu.

Baca Juga: Setelah 2 Tahun Ditiadakan Karena Pandemi, Begini Penampakan Kirab Budaya Cap Go Meh di Kota Cirebon

Kalau pipa cangklongnya sendiri, yang sekarang paling ngetop bikinan  Denmark, Inggris, Itali dan Jerman. Bahannya terbuat dari kayu Brair. Dibikin  cantik, berseni dan menarik. 

Perajin cangklong Indonesia pun  ada yang impor bahan mentahnya berupa kayu Brair dan produksi cangklongnya diekspor ke Eropa dan Asia. Selain itu diikuti cangklong Ambarawa yang menembus pasar dunia, meskipun  bahannya dari  kayu lokal.*** (DantoS

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x