Hati-hati Penyakit Stroke Kini Banyak Menyerang Usia Muda, Berikut Kunci Utama Pencegahannya

- 29 Oktober 2022, 14:59 WIB
Kesehatan/ilustrasi/antara
Kesehatan/ilustrasi/antara /

SABACIREBON - Penyakit stroke banyak menyerang usia lanjut, tapi kini tak sedikit juga mereka yang terbilang masih usia produktif terkena penyakit stroke ini.

Terkait ancaman penyakit stroke ini, salah satu upaya pencegahan utamanya adalah deteksi secara dini.

Mengutip dari Antaranews,
deteksi dini merupakan kunci utama dalam nencegah penyakit stroke ini.

Baca Juga: Franch Open 2022 : Tragis, Jonatan Harus Angkat Koper Setelah Cidera dan Mendapat Kartu Kuning

Seperti disebutkan staf pengajar Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Dyah Tunjungsari, Sp.N (K).

"Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, apalagi bila ada riwayat stroke di keluarga," kata Dyah dalam bincang-bincang media di Jakarta, Kamis 27 Oktober 2022.

Menurutnya, pertolongan lebih awal saat muncul gejala stroke merupakan hal yang sangat penting. Karen dengan demikian pasien bisa lebih cepat pulih kembali.

Baca Juga: Inilah, lima Langkah agar Lulus Menghadapi Ibtila atau Ujian Hidup dari Allah SWT

Kenali beberapa gejala atau tanda-tanda stroke awal yang mesti diwaspadai. Seperti senyum yang tidak simetris atau mencong.

Tanda lainnya yaitu tersedak dan secara tiba-tiba kesulitan menelan air minum.

Sedangkan ciri-ciri fisik lainnya gejala awal stroke ini yakni tiba-tiba melemahnya gerak separuh anggota tubuh. Begitupun mendadak sulit bicara, tidak memahami kata-kata atau bicara tidak "nyambung".

Baca Juga: Mantan Istri Gading Martin, Gisela Anastasia Akui Sedang Dekat dengan Pengusaha Hotel Rino Sudarjo

Ada lagi yang harus diwaspadai yang menjadi ciri tanda-tanda awal seseorang terkena stroke. Misal tiba-tiba merasa kebas atau kesemutan separuh tubuh.

Tanda lainnya juga ketika mendadak rabun atau pandangan satu mata terlihat kabur. Padahal sebelumnya normal-normal saja.

Di luar tanda-tanda itu, gejala stroke juga adalah pingsan dan sakit kepala hebat. Itu muncul secara tiba-tiba yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

Baca Juga: 700 Paket Pizza dari Niki Mirzani untuk Sesama Tahanan di Rutan Serang Banten

Mereka yang terkena stroke juga terganggu fungsi keseimbangan dan koordinasi seperti tremor, gemetar atau sempoyongan.

Karenanya, saat gejala-gejala tersebut muncul,ini segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama lebih awal.

"Sebab 1,9 juta sel saraf di otak mengalami kerusakan tiap menit pada saat terjadi stroke," jelas Ketua Pokdi Gangguan Gerak Cabang Jakarta Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Seluruh Indonesia Jakarta Raya (PERDOSSI Jaya) ini.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Hari Ini Sabtu 29 Oktober 2022

Dyah menuturkan, saat ini pasien stroke usia muda, yakni di bawah 45 tahun, terus meningkat.

Ini disebabkan oleh faktor risiko vaskular seperti hipertensi, kadar kolesterol tinggi dan kadar gula darah yang tinggi memang kian banyak dialami di populasi usia muda dibandingkan beberapa dekade terakhir.

"Diduga ini berpengaruh kenapa pasien stroke usia muda meningkat," jelas dokter spesialis saraf konsultan neurodegeneratif di RS Pondok Indah itu.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bodebek Hari Ini Sabtu 29 Oktober 2022

Di Indonesia, setiap tahun ada 500.000 penduduk yang terkena stroke dan 2,5 persen diantaranya meninggal, sisanya mengalami kecacatan.

Bagi pasien stroke, ia mengingatkan bahwa perbaikan fungsional dapat berlangsung seumur hidup. Sebagian besar pasien mengalami fase "plateau" di mana setelah tiga bulan pertama stroke, perbaikan gejala seakan menurun.

Pemulihan stroke juga dapat dibantu dengan terapi seperti Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) yang menstimulasi sel saraf otak dan diharapkan bisa mengurangi kecacatan serta memperbaiki kualitas hidup pasien.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Ciayumajakuning Hari Ini Sabtu 29 Oktober 2022

Dia berpesan agar masyarakat bisa meminimalkan faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi, yakni menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup serta mengurangi stres.***

Editor: Andik Arsawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x