Network
SABACIREBON-Gagal ginjal akut tiba-tiba mencuat dan hingga kini sudah merenggut 141 nyawa bocah dari 245 yang dinyatakan terjangkit.
Seperti biasa, begitu mencuat penyakit gagal ginjal,pemerintah mendatangkan obat dari luar negeri. Ada yang dari Singapura ada yang dari Australia.
Baca Juga: Band Legendaris Malaysia Search akan Manggung di Bandung
Obat untuk penyakit gagal ginjal yang didatangkan itu namanya Femepizola. Ada sebanyak 36 vial, 10 dari Singapura dan 26 vial dari Australia.
Namun dalam tulisan singkat ini akan ulas singkat obat tradisional untuk pengobatan gagal ginjal, dan juga untuk pemeliharaan kesehatan ginjal.
Baca Juga: Langkah Langka : Pelanggar Lalulintas di Garut Diajak ‘Nyaneut’
Sebenarnya, mungkin banyak obat tradisional yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan ginjal, sekaligus untuk pengobatan gagal ginjal, namun disini hanya satu yang diutarakan, Labu besar atau labu siam yang biasa dibuat kolak pada bulan puasa.
Sharing atau rekomendasi ini berdasarkan pasen gagal ginjal yang nyaris harus melakukan cuci darah.
Baca Juga: Seluruh Varian Mie Sedap Ditarik dari Peredaran. Ini Alasannya
Bukan hanya nyaris cuci darah, tapi pasen yang bernama Ny, Fatonah warga Ujung Berung Kota Bandung ini, ginjalnya tinggal satu.
Dengan kondisi seperti itu, Ny. Fatonah hampir setiap bulan check medis ke rumah sakit, khususnya kondisi ginjalnya.
Baca Juga: Sebanyak 36 Vial Obat Femepizole untuk Ganguan Ginjal Akut Tiba Hari ini, Minggu 23 Oktober 2022
Saat-saat terakhir sudah diberitahu kemungkinan harus cuci darah, akhirnya ia berusaha mencari pengobatan alternative. Dengan melakukan pengobatan alaternatif itulah NY. Fatonah kini dinyatakan sembuh.
Bahkan putranya, Ijang Solehuddin yang biasa ngantar berobat ke pengobatan alternatif H Jajang di Garut, menyebut dokter di rumah sakit sempat kaget melihat perkembangan ginjal ibunya yang membaik.
Baca Juga: Piala Dunia Qatar Termahal dari yang Pernah Ada, Penggemar Sepak Bola Iggris Mengeluh
Selain sempat ditepuk-tepuk jari kakinya setiap diterapi, Ny. Fatonah disarankan mengkonsumsi Labu yang dikukus bersama kulitnya. Bukan direbus..!.
Saat labu dikukus, ditutup. Tutup jangan dibuka sampai Labu yang dikukus hangat dan tidak lagi mengeluarkan uap.
Dengan mengkonsumsi labu kukus dengan kulitnya secara rutin, kondisi ginjal Ny, Fatonah berangsur pulih. “Dari check medis, keratinnya normal,” kata Ijang (Baca Juga: Pengobatan Herbal : Ginjal Tinggal Satu dan Harus Cuci Darah, Kini Dinyatakan Normal (bagian 5)
Untuk menjaga kesehatan ginjalnya, Ny, Fatonah kini sering mengkonsumsi Labu kukus dengan kulitnya. Menurut H Jajang yang memberi terapi dan resep, dalam Kulit labu itulah terdapat kandungan obat untuk ginjal.
Dengan kisah Ny. Fatonah, mungkin tidak ada salahnya, kita mengkonsumsi labu kukus dengan kulitnya. “Bagus untuk kesehatan ginjal,” kata H Jajang yang mengaku lebih dari 10 tahun melakukan riset pribadi terhadap tanaman obat.
Tentu saja, akan lebih baik dan sehat bila labu yang dikonsumsi untuk menjaga kesehatan ginjal itu berupa labu yang dihasilkan dari pertanian organik, tidak banyak diberi pupuk buatan, apalagi disemprot pestisida.
Beberapa tanaman yang biasa digunakan untuk pengobatannya antara lain Antanan, Cecendet, Kirinyuh, daun singkong, binahong dll.
Baca Juga: Peristiwa Langka : Pengguna Nomor Punggung 13 itu Tersambar Petir pada Tanggal 13
Bagaimana dengan anak-anak? Bisa disaja diberikan untuk berjaga-jaga. Namun untuk mengakali rasa kulitnya yang keras, tidak ada salahnya dilembutkan, diolah dengan diberi makanan lain, atau topping yang menarik.
Apalagi, tidak ada efek samping mengkonsumsi labu. Berbeda sekali dengan obat-obatan kimia atau pabrikan yang sangat berpotensi berefek samping dari residu pelarut dll.
Gagal ginjal akut yang sedang menjadi trending tipok, bukti efek samping obat-obatan pabrikan. Moga bermanfaat.
