Benarkah Vaksin Covid-19 Akan Tersedia untuk Anak-anak? Simak Penjelasannya

- 24 Oktober 2021, 20:10 WIB
Vaksin untuk anak di bawah umur 12 tahun akan segera tersedia. Peneliti sedang menguji coba. Berikut jenis vaksinnya.
Vaksin untuk anak di bawah umur 12 tahun akan segera tersedia. Peneliti sedang menguji coba. Berikut jenis vaksinnya. /Pixabay/Pexels

PR CIREBON - Vaksin Covid-19 merupakan salah satu upaya dari Pemerintah untuk menekan angka kasus Covid-19 yang kian meningkat.

Meski masih dalam tahap uji klinis, keberadaan vaksin ini diharapkan dapat melindungi masyarakat Indonesia dari pandemi.  

Hingga saat ini, pemberian vaksin Covid-19 adalah solusi yang dinilai paling jitu untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

Baca Juga: Info Jadwal Vaksin Covid-19 di Kabupaten Majalengka, Mulai 25 Oktober 2021 Setiap Hari Senin-Jumat

Namun, vaksinasi tersebut hanya diperuntukan bagi orang dewasa yang telah berumur 12 tahun ke atas.

Lalu bagaimana dengan anak-anak di bawah umur 12 tahun?

Dikutip PikiranRakayat-Cirebon.com dari Healthline.com, Ada beberapa jenis vaksin yang diharapkan dapat diberikan kepada anak di bawah 12 tahun.

Pfizer-BioNTech kemungkinan akan menjadi vaksin pertama yang tersedia.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Kota Batu Jawa Timur 25-26 Oktober, Diutamakan untuk Lansia

Pada Maret 2021, Pfizer-BioNTech mulai mempelajari efek vaksinnya pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun.

Studi ini mengevaluasi keamanan, tolerabilitas, dan imunogenisitas (respon imun) vaksin dengan jadwal dua dosis (berjarak sekitar 21 hari) dalam tiga kelompok usia, yaitu dari kelompok usia 5 sampai 11 tahun, 2 sampai 5 tahun, dan 6 bulan sampai 2 tahun.

Kemudian disusul dengan Vaksin Moderna pada, Maret 2021. Moderna memulai studi mengevaluasi penggunaan vaksinasi pada anak-anak usia 6 bulan hingga 11 tahun. Anak-anak menerima dua dosis vaksin Moderna dengan selang waktu 28 hari.

Para peneliti menguji tingkat dosis yang berbeda secara acak, studi ekspansi mengontrol plasebo untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin.

Studi ini dilakukan bekerja sama dengan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan.

Baca Juga: Info Jadwal Vaksin Covid-19 di Kota Bandung Kamis 28 Oktober 2021, Jenis AstraZeneca

Meskipun kasus terinfeksi Covid-19 jarang ditemukan pada anak di bawah umur 12 tahun, hal ini sangat penting karena Kita tidak pernah tau keberlanjutan dari Covid-19 yang terus berkembang biak.

Anak-anak di bawah usia 15 tahun merupakan seperempat dari populasi dunia, sehingga perlindungan yang memadai bagi mereka penting untuk menghilangkan pandemi ini.

Vaksin tidak memberi seseorang penyakit justru ini membantu tubuh Anda menghasilkan antibodi yang dibutuhkan untuk melindungi dari komplikasi serius jika terpapar atau terinfeksi Covid-19.

Menurut penelitian, seseorang yang telah pulih dari Covid-19 memang memiliki kekebalan alami dan mereka yang pulih sepenuhnya kemungkinan akan memiliki kekebalan hingga 8 bulan.

Semakin lama virus corona tetap aktif, strain yang lebih ganas dapat berkembang.

Baca Juga: 6 Syarat WNA Masuk Indonesia, Salah Satunya Kartu Vaksin Bahasa Inggris

Memiliki kekebalan tubuh entah itu alami atau yang diinduksi vaksin akan terbukti bermanfaat, dan kita tahu vaksin saat ini memiliki imunogenisitas tinggi.

Vaksinasi tetap dapat bermanfaat bagi mereka yang pernah mengalami infeksi sebelumnya karena dapat membantu menjaga tingkat antibodi yang efektif.

Karena vaksin dipelajari lebih lama, menjadi jelas bahwa penguat kemungkinan akan diperlukan untuk mempertahankan perlindungan antibodi dari waktu ke waktu.

Seseorang yang memiliki kekebalan alami dari infeksi sebelumnya mungkin juga pada akhirnya membutuhkan booster agar tetap terlindungi.

Tidak ada rekomendasi untuk sengaja memaparkan diri pada Covid-19 agar tertular untuk mengembangkan kekebalan alami.

Baca Juga: ARMY dan Netizen Korea Geram RM BTS Terseret Isu Rasis, Serupa dengan Giselle Aespa

Ada komplikasi serius yang terkait dengan Covid-19, dan Anda tidak pernah tahu apakah Anda akan memiliki kasus serius atau tidak. Studi Pfizer melibatkan 4.500 anak di beberapa negara.

Penelitian ini mempelajari efektivitas vaksin pada kelompok umur yang berbeda. Kelompok uji Moderna memiliki 6.750 anak, usia 6 bulan hingga 11 tahun.

Vaksin yang digunakan saat ini diberi dosis berbeda berdasarkan usia, jadi mungkin saja hal yang sama terjadi dengan vaksin Covid-19.

Penelitian akan mempelajari dosis yang paling tepat untuk setiap kelompok umur.

Diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum kita mengetahui tentang efek samping jangka panjang dari vaksin, tetapi manfaat dan keamanan vaksin Covid-19 saat ini sudah terlihat.

Baca Juga: Sudah Lama Tak Keluar Rumah, Gempi Senang Diajak Gisel ke Mal

Pengembangan klinis vaksin adalah proses tiga fase:

Fase 1. Kelompok kecil orang mendapatkan vaksin percobaan.

Fase 2. Studi klinis diperluas.  Vaksin diberikan kepada orang-orang yang memiliki karakteristik (seperti usia dan kesehatan fisik) yang serupa dengan mereka yang menjadi sasaran vaksin baru tersebut.

Fase 3. Vaksin diberikan kepada ribuan orang dan diuji kemanjuran dan keamanannya.

Banyak vaksin menjalani pengujian fase 4 tambahan, studi yang akan berlangsung setelah vaksin disetujui dan dilisensikan.

Food and Drug Administration (FDA) terus mengawasi produksi vaksin untuk memastikan keamanan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Sherina Munaf Kritik soal Anjing yang Mati usai Ditangkap Satpol PP, Netizen Singgung Pasar Tomohon

Pemantauan vaksin dan kegiatan produksi, termasuk inspeksi fasilitas secara berkala, harus terus dilakukan selama produsen memiliki lisensi untuk produk vaksin.

Kita telah melihat dalam waktu singkat dampak buruk dari Covid-19. Vaksin berperan penting dalam mencegah keparahan infeksi virus tersebut, dan manfaatnya jauh lebih besar daripada potensi risiko vaksin.

Uji klinis fase 3 mengevaluasi seberapa baik vaksin yang diteliti dapat mencegah penyakit yang dimaksudkan.

Setelah fase 3 selesai, perusahaan harus mengajukan permohonan persetujuan FDA yang mungkin akan memakan waktu.

Otorisasi penggunaan darurat (EUA) dapat diberikan lebih cepat, yang akan membuat vaksin tersedia untuk kelompok usia ini lebih cepat.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x