Ketupat dan Opor Ayam Saat Lebaran Idul Fitri dalam Filosofi Sunda, Menurut Ki Demang Wangsafyudin

- 13 Mei 2021, 12:35 WIB
Ilustrasi resep opor ayam.
Ilustrasi resep opor ayam. /Royco.co.id/

Baca Juga: Redam Ketegangan Konflik Palestina dengan Israel, Joe Biden Kirim Utusan dari Amerika Serikat

Dijelaskannya, memasak opor ayam dibuat dengan tambahan santan kelapa, yang bernilai makna sebagai sebuah permintaan maaf, filosofi santan adalah 'pangapunten' atau meminta maaf.

Perpaduan antara kupat dengan opor ayam ini merupakan simbol permintaan maaf yang tulus. Yang juga harus dibarengi dengan memperbaiki kesalahan sampai hati benar-benar suci bersih.

Kesempurnaan hidangan lebaran ketupat dan opor ayam, apabila daging ayam yang dimasak opor itu disertakan pula bagian kulit dan ati ayam.

Baca Juga: Peruntungan Shio, Kamis 13 Mei 2021: Tentang Spiritualitas Shio Monyet, Ayam Jago, Anjing, dan Babi

Diterangkan Ki Demang Wangsafyudin, bahwa kulit dan ati ayam bermakna simbol ngaku lepat atau permintaan maaf dari dari kulit luar sampai ke dalam hati. Mohon maaf lahir dan batin.***

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah