Antara lain, pertama, hubungan vertikal (hablun minallah). Yaitu, interaksi seorang hamba (makhluk) dengan Tuhan (khalik) melalui aktivitas ibadah.
Dan kedua, hubungan horizontal (hablun minannas). Yaitu, seseorang berinteraksi sosial dengan orang lain melalui kehidupan bermasyarakat.
Maka, menjadi sesuatu hal penting kualitas hubungan vertikal (hablun minallah), dengan ditunjukkannya perintah untuk mendirikan shalat, segera memohon ampun (tobat) atas segala dosa, takut akan azab Allah, beriman kepada yang ghaib, serta yakin akan adanya akhirat.
Pun, begitu pentingnya kualitas hubungan horizontal (hablun minannas), dengan interaksi sosial sesama manusia ditunjukkan oleh adanya perintah untuk berbagi rezeki.
Baik itu dalam kondisi lapang ataupun sempit, mampu menahan diri dari amarah, mudah memaafkan orang lain, serta berbuat baik terhadap sesama.
Keharmonisan yang terjalin di antara kualitas hubungan vertikal (hablun minallah) dengan hubungan horisontal (hablun minannas) tersebut, menjadi karakter utama seorang muttaqin, untuk menjadi pribadi yang bertaqwa.***