Salat Tarawih digolongkan sebagai sunnah mu'akkadah (menekankan Sunnah) atau nafil (opsional).
Mengapa harus shalat tarawih?
Ada banyak pahala untuk shalat tarawih. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa berdiri untuk salat (salat malam) selama Ramadhan dengan iman (iman), berharap pahala, maka semua dosa sebelumnya akan diampuni".
Selain itu, karena pahala perbuatan baik berlipat ganda selama bulan Ramadhan, pahala untuk tarawih bahkan lebih besar.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa mendekat kepada Allah dengan melakukan salah satu perbuatan baik di ramadhan akan menerima pahala yang sama seperti melakukan perbuatan wajib di waktu lain, dan siapa pun melepaskan perbuatan wajib di ramadhan akan menerima pahala karena melakukan tujuh puluh kewajiban pada waktu lain.
Pada masa Nabi Muhammad SAW, shalat tarawih dilakukan berjamaah untuk waktu yang singkat, setelah itu Nabi Muhammad SAW mengubah amalan ini dan melaksanakan salat di rumah.
Ini dilakukan karena takut orang akan mulai menganggapnya wajib.
Baca Juga: Tips Pacaran dengan Kepribadian Aquarius dan Tanda Positif Zodiak yang Cocok Bersamanya
Selama masa Umar ibn al Khattab (khalifah kedua), semoga Allah meridhoi dia, dua puluh rakaat, shalat tarawih dipimpin berjamaah setiap hari.