Menariknya, para peneliti tidak menemukan perbedaan dalam trombosis nyata antara kelompok aspirin dan non-aspirin. Trombosis nyata adalah istilah untuk gumpalan darah besar yang muncul dalam gambar diagnostik standar.
Namun, mereka menunjukkan bahwa jumlah kasus trombosis pada kedua kelompok itu rendah, yang membatasi reliabilitas statistik dari temuan ini.
Selain itu, mereka mencatat bahwa gumpalan darah kecil, yang disebut mikrotrombi, sulit dikenali tanpa menggunakan teknik pencitraan yang lebih khusus dan tidak standar.
Para peneliti mengakui bahwa ukuran sampel mereka sederhana dan bahwa penelitian tersebut bersifat observasional, yang berarti tidak dapat membuktikan bahwa aspirin mengurangi keparahan Covid-19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Para peneliti juga tidak dapat menjelaskan obat lain yang mungkin dikonsumsi orang yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, seperti pil KB dan terapi penggantian hormon (HRT).***