Network
PR CIREBON - Allah telah memberikan status khusus pada hari, bulan, tempat, dan orang tertentu.
Para Nabi Allah adalah yang paling dihormati di antara umat manusia; Mekah adalah kota paling suci dari semua kota; Ramadhan adalah bulan terbaik; dan Malam Kekuatan (Laylatul Qadr) adalah malam terbesar dalam setahun.
Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 36, "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
Baca Juga: Enam Keutamaan Puasa Bulan Rajab, Sabtu, 13 Februari 2021, Allah Catat Amalnya Selama 60 Bulan
"Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."
Empat bulan suci tersebut disebutkan oleh Rasulullah selama ziarah perpisahannya.
"Wahai Manusia! Waktu telah kembali pada saat Allah menciptakan Langit dan Bumi. Setahun memiliki dua belas bulan, empat di antaranya suci, tiga berturut-turut, Dzul-Qi'dah, Dzul-Hijjah, Muharram, dan Rajab," hadis riwayat Bukhari.
Baca Juga: Imlek 2021, Ramalan Shio Naga, Ular, Kuda: Berhati-hati dan Jalin Hubungan Baik dengan Rekan Kerja
Saat kita melihat Alquran dan Sunnah, kita diajarkan untuk menghormati dan memuliakan apa yang telah dihormati oleh Tuhan dan Nabi-Nya.
Bulan-bulan suci ini adalah waktu bagi kita untuk merenungkan hidup kita, mengerahkan diri dalam ibadah ekstra dan memohon ampunan Allah.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Islami City, Bulan Rajab datang pada waktu yang penting dalam setahun. Datangnya bulan ini berarti kita mendekati Ramadhan lagi, Insya Allah.
Baca Juga: Benarkah Cegukan Terus Menerus Jadi Gejala Terinfeksi Virus Corona? Begini Penjelasannya
Sementara validitas narasi tertentu atau tindakan ibadah tertentu untuk bulan ini masih diperdebatkan, sebagai umat Muslim rata-rata dapat menggunakan bulan ini dengan maksud untuk mempersiapkan mental dan fisik untuk Ramadhan.
Bagaimana kita bisa menghormati bulan Rajab dan menggunakannya sebagai persiapan Ramadhan?
Renungkan Hidup dan Perbuatan Anda
Luangkan waktu sendiri dan tanyakan pada diri Anda pertanyaan sulit yang biasanya tidak kita pikirkan: Jika saya meninggal hari ini, di mana saya akan berdiri di sisi Allah?
Sudahkah saya bersiap untuk Ramadan? Apakah saya menyadari apa yang saya katakan dan lakukan kepada orang-orang di sekitar saya? Apakah saya stagnan dalam ibadah saya?
Tidak ada cara yang lebih baik untuk mempersiapkan Ramadhan selain berpuasa beberapa hari ekstra.
Aisha dikenal berpuasa pada musim panas, dan ketika para ulama menyebutkan kebiasaannya, mereka akan menambahkan: "Jika harganya murah, maka semua orang akan membelinya."
Ibn Rajab menjelaskan: "Dia ingin melakukan tindakan-tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh sedikit orang karena sulitnya melakukannya, dan ini menunjukkan aspirasi yang tinggi yang dia miliki."
Sekaranglah waktunya untuk tidak hanya mempersiapkan diri untuk berpuasa tetapi untuk mendapatkan pahala saat suhu sedang naik.
Mengingat akhirat
Rasulullah berkata:
"Neraka mengeluh kepada Tuhannya berkata: Ya Tuhan! Bagian-bagianku sedang memakan (menghancurkan) satu sama lain. Jadi Allah mengizinkannya untuk mengambil dua napas, satu di musim dingin dan yang lainnya di musim panas.
Beramal
Kebanyakan dari kita melakukan tindakan amal setiap hari tanpa menyadarinya. Di bulan suci ini, beramallah dengan niat menyenangkan Tuhan.
Bersikap sopan, membantu seseorang, memberi makan orang lain, mengucapkan kata-kata yang baik, saling mengingatkan, dan bahkan tidak melakukan perbuatan buruk adalah semua bentuk amalan yang diajarkan kepada kita oleh Utusan Tuhan.***
