Network
PR CIREBON – Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia sudah berlangsung selama satu tahun.
Di Indonesia sendiri, pandemi Covid-19 ini telah menyebar kurang lebih 11 bulan dan jumlahnya masih terus bertambah hingga saat ini.
Pndemi Covid-19 tidak hanya membahayakan keselamatan orang, tetapi juga menimbulkan tantangan psikologis.
Baca Juga: Donald Trump Kirim Surat Pengunduran Diri sebagai Anggota, Komunitas Serikat Aktor AS: Terima Kasih
Pandemi ini membuat banyak orang sadar maupun tanpa disadari mengalami kelelahan pandemi atau pandemic fatigue.
Hal ini wajar terjadi karena masa pandemi yang cukup lama berdampak pada beberapa hal yang membuat stres seperti krisis ekonomi, pembatasan perjalanan, dan isolasi diri.
Rutinitas fisik yang dibatasi, penguncian, isolasi diri, dan isolasi sosial berdampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang.
Baca Juga: Praktik Jual-Beli Akun Medsos Melanggar, Instagram, Twitter, dan TikTok Buat Aturan Tegas
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Boldsky, sebuah penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan baru seperti menghindari kerumunan, menjaga jarak, harus mencuci tangan sepanjang waktu, dan memakai masker menyebabkan seseorang mengalami pandemic fatigue.
Seseorang yang mengalami pandemic fatigue akhirnya mengabaikan anjuran pencegahan virus Covid-19 yang sebenarnya memang perlu untuk dilakukan.
Bagaimana Cara Mengatasi Pandemic Fatigue?
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 5 Februari 2021: Cancer dan Sagitarius Harus Mulai Periksa Kesehatan
Menjaga kondisi fisik seperti tidur yang cukup dan olahraga dapat merelaksasikan tubuh.
Kurang tidur dapat memperburuk situasi dan mengakibatkan masalah mental lain seperti depresi. Oleh karena itu, tidur yang cukup minimal tujuh jam sehari dapat membantu mengurangi kelelahan psikologis.
Selain itu, olah raga setiap hari akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu menurunkan stres.
Baca Juga: Pembangkangan Kudeta, Facebook dan WhatsApp Diblokir Junta Myanmar
Stres juga dapat timbul akibat memperoleh informasi mengenai berita-berita yang bersifat negatif dan tidak terbukti kebenarannya (hoax). Untuk itu, hindari berita yang dapat menimbulkan kecemasan berlebihan.
Selain itu, kondisi kesepian akibat penguncian atau pembatasan perjalanan yang mengakibatkan sulit bertemu keluarga menjadi salah satu faktor munculnya pandemic fatigue.
Oleh karena itu, selalu menjalin komunikasi dengan keluarga, sahabat, dan teman juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi pandemic fatigue.
Baca Juga: Cuitan Menohok Dibalas Susi Pudjiastuti, Henry Subiakto: Maaf Kalau Tersinggung
Mengeluarkan tentang keluh kesah, berbagi cerita, dan saling bertukar pikiran akan membuat pikiran lebih tenang dan mengurangi stres.***
