Kajian Ramadhan: Kisah Ammar bin Yasir, Genggam Erat Islam Walau Disiksa Habis-habisan

28 April 2020, 03:00 WIB
ILUSTRASI Ammar bin Yasir disiksa dan dibakar kakinya agar mau memuji Tuhan suku Quraish dan mencela utusan Allah SWT yang dicintainnya, yaitu Muhammad SAW. //*Berawalmulia.com

PIKIRAN RAKYAT - Sosok sahabat Nabi Muhammad SAW, Ammar bin Yasir hidup penuh dengan penderitaan. Terlahir dari keluarga miskin di Makkah, membuatnya kerap kali menjadi sasaran perilaku keji suku Quraish.

Bani Makzhum, utusan suku Quraish untuk menyiksa Ammar bin Yasir dan kedua orang tuanya, hampir setiap hari membawa Ammar pergi ke padang pasir yang sangat panas.

Di sana, Ammar layaknya tawanan perang, disiksa, dipukuli, disulut dengan besi panas, bahkan ditenggelamkan ke dalam air.

Baca Juga: IU Dikonfirmasi Berkolaborasi dengan Suga BTS Comeback Mendatang, Fans Sambut Antusias

Siksaan ini semata-mata agar Ammar mau berpindah agama, dan mencaci maki sosok lelaki utusan Allah swt yang sangat ia cintai, yaitu Muhammad saw.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Youtube Ustadz Khalid Basalamah Official, diceritakan suatu ketika orang tua Ammar bin Yasir mendapatkan perlakuan kejam dari suku Quraish yang saat itu diwakili oleh Bani Mahzum.

Bahkan tindakan kejam disiksa hingga ibu dan ayahnya meregang nyawa, dilakukan tepat didepan Ammar bin Yasir, dengan harapan Ammar mau memuji Tuhan yang mereka sembah, dan mencaci maki Rasulullah saw.

Baca Juga: Dapat Tips untuk Membunuh Virus Corona dari Sang Kakak, Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh

Abu Jahal pemimpin Bani Makzhum saat itu berkata: "Ammar kau sudah lihat, ayah dan ibumu telah saya siksa bahkan sampai mereka meninggal, saya berjanji Ammar, akan membunuh kau lebih hebat dari saya membunuh mereka," terang Ustaz Khalid Basalamah.

Tak hanya itu, ancaman demi ancaman pembunuhan menghampiri Ammar setiap harinnya, dikatakan sosok Abu Jahal sang pembunuh Yasir ini, mengancam akan membunuh dengan cara berbeda.

Diketahui, Ibu Ammar meninggal dengan ditusuk, dan ayah Ammar meninggal karena dipukuli.

Baca Juga: Cek Fakta: Beberapa Negara Membuang Jenazah Pasien Covid-19 ke Laut, Simak Faktanya

Adapaun ancaman Abu Jahal yang terus berulang: "Ammar saya akan membunuh kamu dengan cara membakar kamu, menguliti tubuhmu dengan pisau, kecuali kamu mau mencaci Nabi Muhammad saw dan memuji Tuhan kami," terang Ustaz Khalid Basalamah.

Karena Ammar mendapat perlakuan itu hampir setiap hari, ia diceritakan tak tahan, dan akhirnya menyanggupi permintaan Abu Jahal dan suku Quraish untuk memuji Tuhan mereka serta terpaksa mencaci mahluk Allah kecintaanya itu, Rasulullah saw.

Amar bin Yasir berkata: "Baiklah saya akan lakukan. Wahai Hubbal yang agung (nama Tuhan mereka), unta ini Tuhanku,". Ammar berkata demikian dengan keadaan kaki terbakar dan hanya akan dipadamkan Abu Jahal apabila ia telah selesai mengucap kalimat itu.

Baca Juga: PSBB Bodebek Tumpang-Tindih dan Dinilai Tak Efektif, 5 Kepala Daerah Surati Presiden

Dengan keadaan kesakitan yang tak ada tandingannya. Api di kaki Ammar bin Yasir bahkan masih menyala dan menghanguskan kulitnya. Ia pergi berlari demi bertemu Rasulullah dan memberi tahunya penyelasannya akibat berkata demikian.

Ammar bin Yasir berkata: "Kalau lah saya tak ikuti saja perintah Abu Jahal, biarlah saya meninggal, menyusul kedua orang tua saya, mungkin saya tak akan merasa menyesal seperti ini," terang Ustaz Khalid Basalamah.

Ammar yang sedang berlari mencari Rasul SAW, dengan membawa perasaan menyesal yang mendalam, lengkap dengan penderitaan kedua kaki berdarah dan berjalan walaupun dengan merangkak, ditenangkan Rasul, sambil diobati sahabat nabi yang lain.

Baca Juga: Update Virus Corona di Indonesia 27 April 2020: Positif 8.882 Kasus, Meninggal 743 Orang

Ammar mulai menceritakan semua kejadian yang ia alami. Ammar sangat takut kalau dirinya saat itu sudah menjadi murtad.

Rasulullah seketika mengusap air mata sahabatnya itu seraya berkata," Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu?”.

"Benar, wahai RasuIullah," jawab Ammar.

Sambil tersenyum Rasulullah berkata, "Jika mereka memaksamu lagi, tidak apa, ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi!".

Kemudian Nabi membacakan sebuah ayat Alquran surat An-Nahl: 106.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Kurma Mengandung Virus Corona karena Kelelawar, Simak Faktanya

"Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar."

Mendengar ayat itu, Ammar bin Yasir akhirnya lega. Kemudian Rasulullah saw meminta Abu Bakar untuk membebaskan Ammar dari jeratan mereka dengan membelinya, sehingga Ammar dapat hidup dengan tentram.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Khalid Basalamah Official

Tags

Terkini

Terpopuler