Jangan Keliru, Berikut Tahap Membentuk Anak agar Memiliki Kecerdasan Emosional yang Tinggi

4 April 2020, 18:55 WIB
PERMAINAN anak.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Memiliki buah hati adalah keinginan setiap pasangan untuk menambah kesempurnaan dalam rumah tangga. Dengan kehadiran seorang anak niscaya keinginan menjadi orang tua terwujud.

Menjadi orangtua tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang harus dipelajari dan dipikirkan. Sebab tanggung jawab untuk membesarkan anak lebih berat dari apapun.

Mengasuh dan membesarkan anak yang tumbuh dengan kecerdasan emosi yang dalam, bisa dimulai dari orang tua.

Baca Juga: Cara Unik Ridwan Kamil Meresmikan RSUD Pangandaran dari Jauh

Kita tidak bisa memberi anak kita sesuatu yang tidak kita miliki, berikan apa yang kita punya dan lakukan yang terbaik untuk anak.

Contoh kecil kita tidak dapat mengharapkan anak-anak kita untuk memilih makanan yang bermanfaat bagi tubuh mereka jika kita sendiri tidak memilih makanan yang bermanfaat bagi tubuh kita.

Kita tidak bisa mengajari anak bagaimana mengatur emosi mereka jika kita sendiri tidak tahu bagaimana mengatur emosi.

Baca Juga: Agar Perantau Tak Mudik, PT KAI Tambah Jumlah Perjalanan Kereta yang Bisa Dibatalkan

Apa itu Kecerdasan Emosional (EQ) dan bagaimana kita bisa mencapainya sehingga anak-anak dapat mencontoh perilaku kita? 

"kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi sendiri, serta emosi orang lain." Agar anak-anak kita dapat memroses emosi mereka untuk kemudian memberdayakannya, kita sebagai orang tua harus tahu bagaimana cara melakukannya. 

Orang tua juga harus mencoba mengelola emosi dengan mengendalikan apa yang terjadi sebelumnya sehingga tidak akan merasakan emosi yang sulit.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Virus Corona Bisa Mati dengan Konsumsi Makanan Alkali?

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs YourTango, agar dapat mengajarkan kepada para buah hatinya, berikut hal yang harus diketahui oleh para orang tua agar proses dan pendalaman kecerdasan emosi berhasil dilaksanakan.

Lakukan penjelasan secara bertahap pada anak. Emosi adalah energi dalam tubuh. Di mana kita merasakan perasaan itu, Seperti apa rasanya sedih? Seperti apa rasanya kesepian?.

Kemudian doronglah anak-anak untuk menjelaskan perasaan fisik emosi secara rinci seolah-olah mereka menjelaskannya kepada orang asing yang belum pernah merasakan emosi itu sebelumnya. 

Baca Juga: Cara Unik Ridwan Kamil Meresmikan RSUD Pangandaran dari Jauh

Setelah hal tersebut dilaksanakan berikan contoh-contoh kecil tindakan baik yang sering kita lakukan. Misal memberi makan seekor kucing yang sedang kelaparan.

Lalu lihat bagaimana respon anak terhadap apa yan kita lakukan, jika ia mengikutinya berarti penanaman emosional secara berkala berhasil dilakukan.

Untuk selanjutnya terus berikan energi positif dan contoh yang baik agar anak bisa mengeksplorasi emosinya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: yourtango

Tags

Terkini

Terpopuler