Cek Fakta: Hoaks Satu Keluarga di Bintaro Positif Virus Corona

- 4 April 2020, 15:04 WIB
Tangkapan layar informasi hoaks soal sekeluarga terinfeksi virus corona di Bintari.
Tangkapan layar informasi hoaks soal sekeluarga terinfeksi virus corona di Bintari. /Mafindo

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi global Covid-19 tengah mengancam Indonesia menyusul jumlah pasien terkonfirmasi positif yang semakin bertambah.

Diketahui hingga Jum'at, 3 April 2020, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.986 kasus positif dengan 134 orang sembuh dan 181 orang dinyatakan telah meninggal dunia.

Seiring dengan bertambahnya jumlah yang terinfeksi virus corona di Indonesia, sejumlah informasi mulai menyeruak ke permukaan mulai dari klaim obat, makanan, dan minuman yang dipercaya dapat menyembuhkan, juga fakta mengenai orang-orang yang terduga tepapar virus corona.

Baca Juga: Masa WFH dan Belajar di Rumah Diperpanjang, Jalanan Kota Cirebon Kian Lengang

Akhir-akhir ini, masyarakat dihebohkan dengan sebuah pesan berantai yang menyebutkan seseorang di Bintaro Sektor 2 meninggal pada 31 Maret 2020 jam 17.30.

Selain itu, dalam pesan tersebut disebutkan pula bahwa keluarganya terpapar virus corona atau Covid-19.

Namun berdasarkan penelusuran Turn Back Hoax Mafindo yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com, sebagian informasi dalam pesan tersebut tidak akurat.

Baca Juga: Bisa Memicu Kanker hingga Diabetes, Simak Penjelasan Berbagai Penyakit Akibat Merokok

Melalui akun media sosial SAFEnet, sebuah lembaga yang menaungi aktivis-aktivis ranah digital, pihak keluarga sudah menyampaikan klarifikasinya. Melalui SAFEnet, pihak keluarga menyampaikan klarifikasinya sebagai berikut:

1. Tidak meninggal pada pukul 17.30 WIB.
2. Tidak semua keluarganya kena. Anak-anaknya sudah tidak tinggal serumah dengan almarhumah. Hanya suami yang dalam pantauan.
3. Tidak tinggal di area Bintaro Sektor 2.

Keluarga juga sudah cukup terpukul dengan meninggalnya almarhumah, sehingga warga diminta untuk tidak menambah kesedihan tersebut dengan penyebaran hoaks atas kejadian ini.

Baca Juga: Ketahui 6 Tips Melanjutkan Hidup saat Mendapat Pengkhianatan dari Pasangan

Selain menyampaikan klarifikasi dari keluarga, SAFEnet juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarkan ulang informasi yang telah beredar.

“Hati-hati menyebarkan ulang informasi yang tidak bisa kamu verifikasi, apalagi menyangkut data pribadi seseorang. Ini contoh informasi keliru yg diedarkan ttg korban meninggal akibat Covid-19. Bila menemukan informasi seperti ini, #stopdikamu!” tulis SAFEnet melalui akun media sosialnya.

Berdasarkan informasi yang telah dihimpun PikiranRakyat-Cirebon.com, informasi yang tersebar melalui pesan berantai tersebut tidak akurat. Oleh sebab itu, konten informasi tersebut masuk ke dalam Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x