Kebiasaan yang Ternyata Dapat Membuat Tubuh Terlihat Lebih Tua

12 Juni 2021, 16:35 WIB
Ilustrasi - Inilaj lebiasaan yang dapat membuatmu tampak lebih tua. /Pexels/energepic.com

PR CIREBON – Seiring bejalannya waktu, seseorang akan bertambah tua. Tak jarang bahkan mereka yang masih muda namun terlihat tua.

Seseorang terlihat tua bukan hanya dari penampilan, namun dari banyak hal seperti stamina atau energi, kondisi fisik, atau lainnya.

Banyak faktor yang membuat seseorang tampak lebih tua walaupun umurnya masih muda. Dan berikut merupakan kebiasaan yang membuat tubuh terlihat lebih tua sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Eat This, Not That!.

Baca Juga: Luna Maya Beri Klarifikasi, Kartika Putri: Maaf, Doakan Saya Lebih Baik

  1. Tidak Bermeditasi

Dalam hal menjaga tubuh tetap muda, meditasi telah terbukti benar-benar mengubah otak.

Sara Lazar, seorang ahli saraf di Harvard Medical School dan Massachusetts General Hospital, melakukan penelitian yang melibatkan pemindaian otak para meditator.

Baca Juga: Luna Maya Bela Kartika Putri: Saya Sama Sekali Tidak Tersinggung

Dia menemukan bahwa orang-orang yang telah bermeditasi untuk waktu yang lama telah meningkatkan gray matter di korteks pendengaran dan sensorik.

Dia juga menemukan lebih banyak gray matter di korteks frontal, bagian otak yang terkait dengan memori dan pengambilan keputusan.

Menurut Lazar, para meditator berusia lima puluhan bahkan memiliki volume gray matter yang sama di satu bagian korteks prefrontal seperti orang berusia dua puluhan meskipun faktanya korteks diketahui menyusut seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Kisah Seorang Penyelam Lobster yang Selamat Usai Ditelan Paus: Semuanya Menjadi Gelap

  1. Tidak Mengasah Otak

Sebuah studi baru menemukan pelatihan kognitif meningkatkan efisiensi energi otak peserta.

Dalam uji klinis acak, orang dewasa berusia 56 hingga 71 tahun diberikan pelatihan kognitif selama dua belas minggu atau ditugaskan ke salah satu dari dua kelompok kontrol.

Baca Juga: Gelar “His Royal Highness” Pangeran Harry Resmi Dicabut Dari Pameran Putri Diana

Mengukur aktivitas otak, para peneliti menemukan mereka yang berada dalam kelompok pelatihan kognitif menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hubungan antara waktu reaksi dan aktivitas lobus frontal dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Penulis studi berharap temuan mereka membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut yang mencoba memanfaatkan potensi otak yang menua.

  1. Kurang ‘Sibuk’

Baca Juga: Liam Payne Ungkap Momen Tergelapnya Selama Berada di One Direction

Menurut Dr. Oz, melakukan hubungan seks yang penuh cinta beberapa kali seminggu meningkatkan testosteron pada pria dan dapat mengurangi "usia sebenarnya" hampir tiga tahun.

Bahkan jika Anda tidak terlibat asmara, menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga membuat Anda tidak mengasingkan diri (kesepian) seiring bertambahnya usia.

Menjadi sukarelawan juga bisa menjadi cara yang bagus untuk mengusir kesepian dan menyibukkan diri.

Baca Juga: Termasuk Ikan Sarden, Makanan Ini Dianjurkan Dikonsumsi Karena Bisa Menguatkan Tulang

  1. Berolahraga (fleksibelitas)

Fleksibilitas menurun seiring bertambahnya usia, dan mengikuti program fleksibilitas sistematis dan progresif dapat membantu Anda tetap lentur.

Bahkan beberapa menit peregangan ringan setiap pagi dapat membuat Anda lebih fleksibel.

Kenapa perlu fleksibel? Tentunya untuk membantu Anda dalam melakukan berbagai aktivitas setiap hari atau membantu membuat Anda lebih mudah bergerak.

Baca Juga: BPBD Jawa Barat Waspadai Bencana Kekeringan Memasuki Musim Kemarau di Antaranya Cirebon dan Indramayu

  1. Tak Bersosialisasi

Kesepian berdampak buruk pada kesehatan mental Anda dan bahkan mungkin memperpendek hidup Anda.

Penelitian menunjukkan bahwa kesepian dapat berdampak negatif pada telomer, segmen DNA di ujung kromosom kita.

Baca Juga: Pro Kontra Perihal Keputusan Amanda Manopo Mundur dari Sosial Media, Warganet: Mungkin Cuma Gimmick Saja

Telomer yang lebih panjang dikaitkan dengan penuaan yang lebih lambat, lebih sedikit penyakit terkait usia, dan umumnya rentang hidup yang lebih lama.

Dalam sebuah penelitian tentang burung beo abu-abu Afrika di penangkaran, mereka yang dikandangkan sendirian memiliki telomer yang lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang hidup dengan burung pendamping.

Temuan tersebut menjadi bukti tambahan yang menunjukkan bahwa isolasi sosial dan pemicu stres lainnya dapat merusak telomer kita.

Kesepian juga dapat meningkatkan risiko depresi, penurunan kognitif, penyakit jantung, dan kondisi serius lainnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Eat This, Not That!

Tags

Terkini

Terpopuler