Quotes Ramadhan Puasa Hari ke-29: Ciri-ciri Orang Munafik

11 Mei 2021, 08:15 WIB
Quotes Puasa Ramadhan hari ke-29, Selasa 11 Mei 2021 / 29 Ramadhan 1442 Hijriah, menerangkan tentang ciri-ciri orang munafik.* /Pixabay.com/chiplanay

PR CIREBON —‎‎ Tentang nifaq atau munafik, sungguh menjadi tindak perbuatan yang menimbulkan penyakit begitu akut di lingkungan masyarakat.

Sungguh tercela orang yang termasuk ke dalam ciri-ciri atau golongan orang munafik. Karena, selalu menimbulkan penyakit hati bahkan sampai menghilangkan ketaqwaan seseorang.

Orang yang termasuk ke dalam ciri-ciri orang munafik bisa menghancurkan secara lahir dan batin. Hal ini bisa dilihat dari seperti apa dampak hoaks ataupun ujaran kebencian yang bisa mengadu domba.

Baca Juga: MUI Berduka atas Wafatnya Tengku Zulkarnain: Semoga Beliau Sahid dan Ditempatkan di Surga

Semoga, selepas kita penuh menjalankan ibadah puasa dan menjelang Idul Fitri, kita semua termasuk orang yang suci dan bersih dari segala penyakit nifaq. Seraya benar-benar fitrah meraih kemenangan hari raya.

Tentang bagaimana ciri-ciri orang munafik, di sini dibahas dalam Quotes Ramadhan Puasa hari ke-29, Selasa 11 Mei 2021 / 29 Ramadhan 1442 Hijriah, diterangkan oleh Dr. Didi Junaedi, MA., Dosen Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

“Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.

Baca Juga: Arab Saudi Tetapkan Ramadhan Tahun Ini Genap 30 Hari, Idul Fitri Jatuh Pada 13 Mei 2021

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (Q.S. Al-Baqarah: 8-10)

Tak sedikit manusia di dalam kehidupan menampakan wajah-wajah yang secara lahiriyah baik, tetapi dalam kondisi batiniahnya bertolak belakang.

Sebagaimana gambaran yang terkandung pada ayat di atas, bahwa ada orang-orang berani menyatakan sebagai seorang yang beriman, namun sesungguhnya di dalam hati mereka sebenarnya ingkar serta menolak beriman.

Baca Juga: Lirik Lagu Reason yang Dirilis Pemeran Han Ji Pyeong 'Start-Up' atau Kim Seon Ho

Bila merujuk bahasa di dalam Al-Qur’an hal itulah yang disebut sebagai ‘munafiq’.

Kata munafiq secara kata benda berati pelaku (isim fail) asal kata dari ‘nafaqa’. Artinya, masuk ke dalam agama dari satu pintu tapi keluar lagi melalui pintu lainnya.

Berbagai bentuk dari kata ‘nafaqa’ menunjukkan makna kemunafikan, bahkan disebut sebanyak 37 kali dalam Al Quran.

Baca Juga: Ustaz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia Terkonfirmasi Covid-19, Para Tokoh Sampaikan Ucapan Duka Cita

Jika kita cermati rangkaian ayat di atas, maka akan kita temukan ciri-ciri orang-orang munafik, serta sebab yang melatarbelakangi lahirnya karakter tersebut.

Berseberangannya antara ucapan dan tindakan, serta bertolak belakangnya antara lisan dan hati.

Garis besarnya, ciri orang munafik (hipokrit) ialah mereka orang yang ‘bermuka dua’ atau berkepribadian ganda.

Baca Juga: Aktris Irish Bella dan Suaminya Ammar Zoni Berbagi Rezeki ke Karyawan Komplek dan Tim

Bila dipandang dari satu sisi, tampaknya baik perangainya. Akan tetapi melihat sisi lainnya, ternyata sangatlah buruk perilakunya.

Orang munafik itu selalu mengenakan topeng kebaikan dalam menutupi keburukan dirinya. Mereka tampakkan sikap bersahabat, padahal sesungguhnya mereka sedang berusaha untuk menyembunyikan sikap kebencian dan permusuhan.

Sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW bahwa kriteria atau ciri-ciri orang-orang munafik melalui sabdanya: “Tanda orang munafik itu ada tiga: jika berbicara dusta; jika berjanji dia mengingkari; dan jika dipercaya berkhianat.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Lebaran Sebentar Lagi, Simak Bacaan Niat dan Tata Cara Mandi Sunnah Hari Raya Idul Fitri

Dalam firman Allah SWT pada Al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 143, menegaskan bahwa sikap lain dari orang-orang munafik, selain ketiga sifat yang disebutkan Rasulullah SAW tersebut, yaitu adalah orang tidak memiliki pendirian yang teguh, labil mudah goyah dan gampang terombang-ambing jiwanya (mudzabdzab).

Mereka adalah tipikal oportunis, yang hanya mementingkan diri sendiri. Tidak teguh dalam pendiriannya, sehingga orang munafik biasanya sulit menjalin hubungan persahabatan sejati dengan siapa pun.

Terlebih, orang munafik itu tega mengkhianati dan mengorbankan orang lain hanya demi kepentingan dirinya sendiri saja.

Baca Juga: Demi sang Anak, Ibu di Tiongkok Ini Rela Gelontorkan Miliaran Rupiah untuk Bangun Jembatan di Depan Sekolah

Dalam konteks sejarah peradaban Islam di masa Rasulullah SAW, orang-orang munafik inilah yang menghancurkan Islam dari dalam. Keberadaannya pun bahkan sangat sulit dideteksi.

Mereka biasa berkumpul bersama Rasulullah dan para sahabat. Tetapi, mereka tidak sepenuh hati mengikuti ajaran Rasulullah. Mereka inilah yang seringkali membocorkan rahasia yang telah disepakati oleh Rasulllah dan para sahabat.

Sejarah mencatat, Abdullah bin Ubay adalah salah satu tokoh munafik yang sengaja masuk ke dalam tubuh umat Islam untuk menghancurkan Islam dari dalam.

Baca Juga: Dua Pria Bertopeng Lepaskan Ribuan Kecoak pada Sebuah Restoran di Taiwan, Ternyata Ini Alasannya

Adapun sebab lahirnya sikap munafik seperti disebutkan dalam al-Qur’an pada rangkaian ayat selanjutnya, yaitu adanya penyakit di dalam hati orang-orang tersebut.

Adapun penyakit yang dimaksud oleh ayat tersebut menurut Ibn Aslam, sebagaimana dikutip oleh Muhammad ‘Ali Al-Shabuni dalam Shofwat al-Tafasir, adalah penyakit dalam agama, bukan penyakit fisik, yaitu keraguan dalam beragama.

Karena, keraguan yang mereka pelihara tersebut, maka Allah tambahkan kesesatan dalam diri mereka. Hingga akhirnya mereka benar-benar tersesat.***

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler