Quotes Ramadhan Hari ke-1, Hakikat Makna Ibadah Puasa Itu Menahan Diri

13 April 2021, 16:02 WIB
Quotes Ramadhan 1442 Hijriah hari pertama, hakikat makna ibadah puasa yakni menahan diri dari hawa nafsu.* /Pixabay.com/Darwis Alwan

PR CIREBON — Alhamdulillah. Syukur tak terperi ke hadirat Ilahi. Hari ini kita memasuki Ramadhan hari pertama.

Quotes Ramadhan hari ke-1 puasa, menukil ruang inspirasi hasil pemikiran Dosen Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Didi Junaedi, MA., dalam mengurai tentang hakikat makna ibadah puasa.

Disampaikan Didi Junaedibahwa puasa (al-Shaum, al-Shiyaam) secara harfiah berarti menahan diri (al-‎Imsak).

Baca Juga: Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2021, Resmi dari Kemenag untuk Semua Wilayah Indonesia

Dalam khazanah hukum Islam (Fiqh), puasa biasa didefinisikan ‎dengan menahan diri dari makan, minum, berhubungan seks, sejak terbit fajar ‎‎(Subuh) hingga terbenamnya matahari (Magrib).‎

Pengertian puasa yang dijelaskan oleh para ulama fiqh tersebut adalah ‎pengertian dari sudut pandang syari’at yang paling umum dan mendasar.

Ada ‎pengertian puasa yang lebih khusus didefinisikan oleh para ulama tashawuf ‎‎(sufi) yang dilihat dari sudut pandang hakikat.‎

Baca Juga: Jepang Akan Lepaskan 1 Juta Ton Air Terkontaminasi ke Laut, Tuai Tentangan dari Negara Tetangga

Jika dalam pandangan fiqh puasa adalah menahan diri dari hasrat ‎biologis seperti makan, minum, dan berhubungan seks, sedangkan dalam ‎pandangan tashawuf, puasa tidak sekadar menahan diri dari ketiga hal yang ‎membatalkan ibadah puasa secara nyata.

Tetapi, juga menahan segala hal ‎yang dapat merusak nilai serta pahala ibadah puasa yang kita lakukan. ‎

Dalam salah satu sabdanya, Nabi Muhammad Saw menyatakan:

Baca Juga: Tips Mengatur dan Mengontrol Berat Badan dan Diabetes

‎‎“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah ‎mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia ‎tahan.” (HR. Al-Bukhari).‎

Ibn Rajab al-Hanbali dalam kitabnya, Lathaif al-Ma’arif mengutip ‎sebuah pesan yang sangat bagus dari Jabir Ibn Abdillah r.a. yang menyatakan:

‎‎“Jika kamu berpuasa, maka puasakanlah pendengaranmu, penglihatanmu dan ‎lisanmu dari dusta, janganlah menyakiti tetangga, hendaknya kamu penuh ‎ketenangan dan wibawa pada hari puasamu dan jangan jadikan hari puasamu ‎sama dengan hari berbukamu.”‎

Baca Juga: Ramalan Shio, 13 April 2021: Shio Monyet Percayalah pada Intuisi dan Shio Babi Nikmati Kebahagiaan!

Beberapa keterangan di atas merupakan definisi puasa yang lebih ‎khusus lagi, yaitu memuasakan seluruh anggota tubuh kita dari segala hal ‎yang dapat merusak nilai serta pahala ibadah puasa yang kita lakukan.‎

Jika pengertian puasa sebagai menahan diri bisa kita terapkan dalam ‎kehidupan sehari-hari, maka kehidupan kita akan berjalan dengan baik, mulia ‎dan bermakna. ‎

Orang yang memahami hakikat puasa, maka dia akan selalu menjaga ‎dirinya, menahan dirinya dari melakukan perbuatan yang dapat merusak dan ‎merugikan diri sendiri dan orang lain.‎

Baca Juga: Ramalan Shio, 13 April 2021: Shio Ular Akan Ambil Banyak Risiko dan Shio Kuda Ekspresikan Perasaan

Jika setiap orang memaknai puasa tidak sebatas pada pelaksanaan ‎syariat, tetapi menyentuh aspek hakikat, maka bisa dipastikan tidak akan ada ‎penyimpangan dan penyelewengan.

Karena masing-masing orang bisa ‎menahan diri dan menjaga dirinya dari perilaku yang tidak terpuji. ‎

Semoga kita termasuk ke dalam bagian orang-orang yang benar-benar ‎berpuasa dalam arti sesungguhnya,  tidak sebatas menggugurkan kewajiban ‎dengan berhenti pada pelaksanaan syariat.

Baca Juga: Blak-blakan, Amanda Manopo Ungkap Alasan Putus dengan Billy Syahputra: Namanya Juga Hubungan

Tetapi juga mampu memahami dan ‎menghayati puasa hingga makna hakikat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler