Film 'Mulan' Syuting di Xinjiang, Aktivis Tiongkok: Saya Harap Mereka Mengutuknya Secara Terbuka

- 13 September 2020, 19:12 WIB
Film Mulan
Film Mulan /

PR CIREBON - Kontroversi film terbaru produksi Walt Disney, Mulan, terus berlanjut.

Seorang wanita dibesarkan di Beijing, Jewher Ilham (26), mengatakan bahwa Disney harus meminta maaf atas film Mulan yang pengambilan gambarnya dilakukan sebagian di Xinjiang, tempat di mana etnis Uighur mengalami pelanggaran hak asasi manusia.

Jewher Ilham merupakan putri profesor ekonomi dan aktivis hak asasi manusia Uighur, Ilham Tohti. Dia menemaninya dalam tugas mengajar ke Indiana, Amerika Serikat, pada 2013 ketika mereka dihentikan di bandara oleh otoritas Tiongkok.

Baca Juga: Resmi! Anies Baswedan Beberkan Peraturan Selama PSBB Total, Kerumunan Maksimal 5 Orang

Ayahnya dilarang pergi, tetapi dia bersikeras agar putri remajanya tetap pergi. Menurut Jewer, itu adalah terakhir kalinya ia melihat sang ayah.

Tohti kemudian menjalani hukuman seumur hidup atas tuduhan terkait separatisme, menurut Departemen Luar Negeri AS. Tidak ada seorang pun di keluarga yang berbicara dengannya selama tiga tahun.

Sekarang berusia 26 tahun dan tinggal di AS, Ilham bekerja sebagai aktivis hak asasi manusia Uighur untuk Victims of Communism Memorial Foundation yang berbasis di Washington.

Baca Juga: PSBB Total Tuai Polemik Beda Pendapat, Fahri Hamzah: Wahai Para Menteri, Jangan Bantah Gubernur DKI

Dari wawancaranya kepada Bloomberg yang dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Straits Times, dia bercerita tentang film Mulan, yang sebagian diambil gambarnya di wilayah Xinjiang di Tiongkok.

Orang Uighur adalah kelompok etnis berbahasa Turki di Asia Tengah dan berasal dari wilayah Xinjiang di Tiongkok.

Menyusul serangkaian serangan teroris terhadap warga sipil pada tahun 2013, Tiongkok mendirikan negara keamanan yang luas di Xinjiang bersama dengan kamp-kamp massal, yang menurut para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dapat menampung sebanyak satu juta orang Uighur.

Baca Juga: Covid-19 Semakin Memprihatinkan, Tujuh Rumah Sakit Rujukan di DKI Jakarta Penuh

Tiongkok menyebut kamp tersebut sebagai pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan yang telah membantu membersihkan Xinjiang dari serangan teroris selama sekitar tiga tahun sekarang.

Berbicara tentang kontroversi tersebut, Kepala Keuangan Disney, Christine McCarthy mengatakan bahwa Mulan sebagian besar difilmkan di Selandia Baru dan sekitar 20 lokasi di Tiongkok digunakan dalam upaya untuk secara akurat menggambarkan beberapa lanskap dan geografi unik negara itu.

Menurutnya, pembuatan film di Tiongkok membutuhkan persetujuan dari pemerintah dan itu adalah hal yang biasa.

Baca Juga: Covid-19 Semakin Menggila dan Tak Terkendali, Fachrul Razi: Pilkada Serentak Tidak Rasional

“Saya yakin mereka seharusnya memboikot wilayah Uighur karena kita semua tahu bahwa salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang paling buruk sedang terjadi di sana. Saat ini, ada lebih dari satu juta orang yang dikurung di kamp konsentrasi atau kamp kerja paksa, termasuk ayah saya," ujar Jewher wawancara tersebut.

Lebih lanjut Jewher mengatakan bahwa dia tidak akan menerima pernyataan jika Disney mengklaim bahwa mereka tidak pernah mendengar tentang krisis atau penganiayaan karena hal ini menjadi berita di mana-mana, termasuk di AS.

"Akan sangat bagus jika Disney dapat terlebih dahulu mengakui keberadaan konsentrasi, pendidikan ulang, kamp kerja paksa, atau apa pun sebutannya, dan bahwa itu salah.

Baca Juga: Covid-19 Berasal dari Pasar Hewan di Wuhan, Ahli Virologi: Omong Kosong, Virus ini Bukan dari Alam

"Saya berharap mereka dapat mengutuknya secara terbuka. Mereka juga dapat mengakui bahwa pembuatan film di sana salah.

"Kita tidak sempurna. Semua orang pasti membuat kesalahan, tetapi tidak ada kata terlambat jika Anda ingin berubah dan meminta maaf. Uang, keuntungan yang mereka dapat dari pembuatan film di sana, mereka dapat menggunakan sebagian atau bahkan semuanya untuk membantu pengungsi Uighur atau keluarga mereka,” tutur Jewher.

Baca Juga: Akurat dan Buat Penggemar Terkejut, Deretan Prediksi Masa Lalu Idol K-Pop ini Sukses Bikin Merinding

Dia mengungkapkan, dirinya merupakan penggemar dari film animasi Mulan yang dirilis tahun 1998 silam dan sangat senang ketika mendengar film tersebut akan dibuat ulang menjadi live action.

Menurutnya, Jewher juga menggemari sang aktris utama, Liu Yifei, dan menonton semua serial TV juga filmnya.

Namun, kemudian dia kecewa ketika membaca pernyataan Liu Yifei bahwa dirinya mendukung polisi Hong Kong atas pengunjuk rasa pro-demokrasi tahun lalu.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x