Demonstrasi Kian Besar di Amerika, Lady Gaga Sebut Rasisme Harus Diubah dengan Berani Buka Suara

- 1 Juni 2020, 18:06 WIB
Lady Gaga ungkap pesan emosional terkait pembunuhan yang menimpa George Floyd.*
Lady Gaga ungkap pesan emosional terkait pembunuhan yang menimpa George Floyd.* /Instagram @ladygaga/

PIKIRAN RAKYAT - Penyanyi eksentrik Hollywood Lady Gaga ikut membuka suara, seiring dengan gelombang demonstrasi yang kian membesar. Ia mengeluarkan pendapatnya dalam akun Instagramnya, @Lady Gaga.

Disana, ia menuliskan surat panjang yang diunggah dalam bentuk tiga foto yang berisi pendapatnya akan kejadian luar biasa menyakitkan bagi warga kulit hitam yang mendiami Amerika Serikat.

Melansir dari situs The Independent, Lady Gaga menyampaikan rasa empatinya terhadap kasus pembunuhan warga kulit hitam bernama George Floyd yang harus kehilangan nyawa karena rasisme yang begitu sistemik sejak dulu.

Baca Juga: Dokter Italia Berani Sebut Virus Corona Mulai Melemah dan Tak Berbahaya Usai Amati Kasus Kian Turun

Floyd sendiri diketahui sebagai seorang warga Minneapolis yang lehernya mendadak dicekik dengan lutut oleh seorang polisi kulit putih. Ia harus merelakan nyawanya karena permohonannya untuk dilepaskan dari cekikan itu diabaikan oleh oknum polisi tersebut.

"Saya sangat marah atas kematian George Floyd - sudah terlalu banyak warga kulit hitam selama ratusan tahun telah diambil nyawanya di negara kita ini sebagai akibat dari rasisme sistemik dan sistem korup yang mendukungnya," ungkap Lady Gaga mengawali tulisan panjang yang diunggah pada Minggu, 31 Mei 2020.

Gaga pun melanjutkan dengan membeberkan fakta bahwa gelombang demonstran ini adalah puncak emosi dari diamnya warga kulit hitam selama ini. Bahkan, Gaga dengan berani menyebutkan fakta lain bahwa tiap orang di Amerika itu rasis.

Baca Juga: Saat Gelombang Demonstran Padati Jalanan Amerika, Trump Pilih Bersembunyi dalam Bunker Bawah Tanah

"Suara-suara dari komunitas kulit hitam telah dibungkam terlalu lama dan keheningan itu terbukti berkali-kali mematikan. Dan apapun yang mereka lakukan untuk memprotes, mereka masih bertemu dengan para pemimpin yang dimaksudkan untuk melindungi mereka. Setiap orang di Amerika rasis, itu fakta," tuturnya.

Senada dengan sebagian besar rakyatnya, Gaga juga menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai orang bodoh yang rasis. Pasalnya, Trump membiarkan sistem rasisme semakin mengakar kuat dengan diikuti ketidaktahuan dan prasangka individu, sehingga membiarkan begitu saja hilangnya nyawa orang kulit hitam.

"Dia memicu sistem yang sudah berakar pada rasisme, perilaku rasis, dan kita semua bisa melihat apa yang terjadi. Sudah waktunya untuk perubahan," tegas Gaga dalam tulisannya.

Baca Juga: Lapan Beri informasi, 21 Juni 2020 akan Muncul Gerhana Matahari Cincin di Langit Dunia

Untuk itu, Lady Gaga yang merupakan penduduk kulit putih merasa harus mengklarifikasi bahwa masih ada cinta kasih diantara penduduk kulit hitam dan kulit putih.

"Kami HARUS menunjukkan cinta kami kepada komunitas kulit hitam. Sebagai wanita kulit putih, saya bersumpah untuk mendukung itu. Kami, sebagai komunitas yang istimewa, belum melakukan cukup untuk memerangi rasisme dan membela orang-orang yang terbunuh karenanya. Ini bukan keadilan," jelas Lady Gaga.

Bahkan, Gaga pun mengungkapkan betapa marahnya atas tragedi nahas yang terjadi begitu saja itu. Sehingga, Gaga berharap melalui tulisannya dapat menjadi cara komunikasi efektif tanpa kekerasan.

Baca Juga: Semburan Api Matahari Kian Besar Sejak 2017, Ilmuwan NASA Perkirakan Akhir Siklus Juni 2021

"Ini adalah tragedi epik yang mendefinisikan negara kita dan telah lama terjadi. Saya sedih. Saya marah. Dan saya akan menggunakan kata-kata yang bisa saya temukan untuk mencoba mengomunikasikan apa yang perlu diubah sebagai cara yang efektif dan tanpa kekerasan bagi saya,” tutup Gaga mengakhiri tulisannya.

Sementara itu, Lady Gaga baru saja merilis album baru yang berjudul Chromatica pada Jumat, 29 Mei 2020. Alih-alih perayaan album baru, Gaga justru mendorong para penggemar untuk berani 'membuka suara mereka' menghadapi penindasan yang tengah terjadi di Amerika Serikat.***

 

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @bpptkg Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x