"Yang menyambut dia layaknya kaya pangeran, raja, atau pemenang olimpiade itu yang menurut saya jadi kaya berlebihan atau lebay gitu," jelas Kirdi Putra.
"Kenapa lebay? Ya karena poinnya dia keluar itu setelah selesai dari menjalani hukuman untuk kasus pelecehan seksual loh," sambungnya.
Kirdi Putra menyayangkan hal tersebut terjadi, karena mengkhawatirkan psikis korban.
"Secara psikologis ini pasti berat buat korban, hal ini terjadi karena meskipun pelaku sudah menjalani hukuman, namun itu tidak akan pernah bisa mengkompensasi apa yang dirasakan korban," ujar Kirdi Putra.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Jokowi akan Menjual Separuh Pulau Kalimantan Timur?
Lebih lanjut, Kirdi Putra mengatakan jika korban dari kejahatan seksual itu akan memiliki rasa trauma atau tidak nyaman dalam jangka waktu yang lama.
"Itu efeknya akan lama atau jangka panjang, ngga akan berhenti ketika si pelakunya sudah keluar dari tahanan," tuturnya.
Secara tegas Kirdi Putra mendukung untuk media tidak menayangkan Saipul Jamil lagi, agar dapat menjadi efek jera untuk semua kalangan untuk tidak melakukan kejahatan seksual.
Baca Juga: Ini Alasan Lesti Kejora dan Rizky Billar Tutup Mulut Soal Kehamilan, Denny Darko: Pamali