PR CIREBON - Baru-baru ini, single terbaru BTS yang berjudul 'Dynamite' menduduki puncak Billboard Hot 100 untuk dua minggu berturut-turut.
Hal ini membuat mereka mencetak sejarah dengan menjadi grup pertama yang seluruh anggotanya berasal dari Korea Selatan yang menduduki puncak tangga lagu tersebut, juga grup pertama asal Korea yang memuncaki tangga lagu dua minggu berturut-turut.
"Situasi terkait Covid-19 juga buruk di luar negeri, jadi fokus utama kami adalah ingin memberi penggemar sedikit kekuatan. Kami pikir hasil bagus ini karena para penggemar sangat menyukainya," ujar Suga saat ditanya tentang kesuksesan ‘Dynamite’ dalam acara KBS News 9, seperti dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Soompi.
Baca Juga: Inovasi Baru di Tengah Pandemi, Apple Ciptakan Masker Transparan Khusus Karyawan
“Ada banyak cara berbeda yang digunakan orang untuk mengatasi depresi dan kesedihan mereka dalam situasi yang sulit, tetapi kami memilih metode standar. Kami merasa bahwa orang-orang membutuhkan rasa bahagia dan harapan yang dibawa oleh genre disko pop yang sudah dikenal,” kata RM, leader BTS.
V kemudian ditanya oleh reporter tentang status mereka yang sudah menjadi bintang dunia, dan ia menyebutkan bahwa kenalan keluarga dan temannya adalah ARMY. J-Hope menambahkan bahwa mereka menerima banyak sorakan saat datang ke ruang redaksi.
Mereka lalu mengingat masa-masa sulit mereka saat masih menjadi trainee.
Baca Juga: Usung Semboyan 'Lawan Kezaliman' dan 'Tegakkan Keadilan', Amein Rais Resmi Umumkan Partai Baru
“Ada saat ketika pisang menjadi busuk di asrama dan kami harus menangkap lalat dengan penyedot debu. Ada juga saat ketika saya hanya makan dada ayam. Dulu ada batasan tentang apa yang bisa kami makan, tetapi sekarang saya bisa makan apa pun yang saya mau. Aku bahkan bisa makan dua potong steak jika aku mau,” tutur Jin.
Meskipun Jimin berkata bahwa pola pikir mereka berbeda dari masa lalu di mana sekarang mereka menjadi sedikit lebih santai, Jungkook menambahkan bahwa sikap mereka terhadap musik dan penggemar tidak berubah.
“Tidak ada peraturan formal di antara kita. Tak seorang pun dari kami mencoba untuk menegakkan disiplin yang kuat. Saya pikir itulah sebabnya kami memiliki kerja tim yang hebat. Kami selalu mengadakan rapat dan berbagi pendapat kami sendiri,” ujar Jin saat ditanya tentang kerja sama tim di antara mereka.
Baca Juga: Kenang Mendiang Sulli dalam Film Dokumenter, Tiffany Young: Saya Terinspirasi Keberanian Sulli
J-Hope menambahkan bahwa mereka bisa sampai sejauh ini karena mereka saling menghormati dan perhatian satu sama lain.
Lebih lanjut J-Hope ditanyai tentang lagu BTS 'Ma City', yakni lagu yang mengacu pada '5.18.'.
'5.18' adalah istilah yang merujuk pada Pemberontakan Demokrat 18 Mei pada tahun 1980. Ini adalah pemberontakan pro-demokratisasi yang populer di kota Gwangju yang dikenang atas tindakan keras militer pemerintah yang brutal sebagai tanggapannya. Gwangju juga merupakan kampung halaman J-Hope.
Baca Juga: Kalah Telak dari Kroasia, Timnas U-19 Bertekad Tampil Lebih Baik Lawan Arab Saudi di Laga Uji Coba
“Saya pikir sebagai seorang artis adalah suatu kehormatan untuk dapat menceritakan kisah yang ingin saya ceritakan melalui musik. 5.18 adalah bagian penting dari sejarah yang tidak boleh dilupakan, jadi saya ingin mengungkap cerita itu melalui musik," jawab J-Hope.
BTS mengungkapkan rasa syukur dimana mereka bisa tetap berkomunikasi dengan penggemar walaupun pandemi masing berlangsung.
“Ketika sesuatu yang baik seperti ini terjadi, kami ingin bertemu penggemar secara langsung dan berpelukan dan menangis serta tertawa bersama mereka, tetapi karena situasi saat ini tidak baik, kami merasa sedikit penyesalan. Namun, suatu kehormatan bisa tampil di berita dan semoga para penggemar juga menyukainya,” ungkap grup tersebut.***