May Day 2020, Berikut 5 Lagu yang Gambarkan Perjuangan Lika-liku Seorang Buruh

1 Mei 2020, 14:30 WIB
ILUSTRASI pegawai buruh.* /Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Setiap tanggal 1 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau May Day.

Setiap tahunnya pula, di setiap negara akan ada aksi turun ke jalan menyuarakan hak-hak buruh dan membentangkan spanduk berisi kalimat keinginan mereka.

Baca Juga: Badai PHK Menyelimuti Hari Buruh, Bangkitkan Ekonomi Kembali dengan Bergandeng Tangan

Namun, peringatan Hari Buruh kali ini nampaknya tak ada aksi turun ke jalan ramai-ramai, mengingat adanya pandemi virus corona yang memaksa masyarakat tak melakukan kerumunan.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi Antara, berikut lima lagu yang mampu mengiri dan menggambarkan semangat perjuangan seorang buruh.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Jutaan Rokok Terpapar Covid-19 Beredar di Masyarakat, Simak Faktanya

Marsinah - Marjinal

Marsinah merupakan seorang aktivis dan buruh pabrik di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia kerap menyuarakan hak-hak kaum buruh.

Pada aksi unjuk rasa 5 Mei 1993, Marsinah dan 15 orang perwakilan karyawan lainnya melakukan perundingan.

Pada 8 Mei 1993, ia ditemuka terbunuh, mayatnya ditemukan di dalam hutam di Dusun Jegong, Desa Wilangan.

Baca Juga: NASA akan Tabrakan Pesawat Luar Angkasa dengan Asteroid, Demi Selamatkan Bumi dari Bahaya

Namun, saat ia dikabarkan diculik dan menghilang selama tiga hari, saat mayatnya ditemukan, ada bekas tanda-tanda penyiksaan.

Lagu berjudul Marsinah ini dibuat oleh band beraliran punk atau rock, Marjinal yang dibentuk pada 1997. Lagu ini sebagai gambaran aktivis dan buruh perempuan yang sedang memperjuangkan haknya.

Baca Juga: Lakukan Penyelidikan, Trump Klaim Telah Melihat Bukti Virus Corona Berasal dari Lab Wuhan

Jemu - Koes Plus

Jemu adalah lagu yang menggambarkan beratnya sebagai seorang buruh yang mesti bekerja siang dan malam.

Jemu diciptakan oleh Yok Koeswoyo dan masuk dalam album In Hard Beat 1976 dan dinyanyikan oleh grup musik Koes Plus.

Lagu dengan penggalan lirik yang mengena di hati pendengar ini sempat masuk dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik versi Majalah Rolling Stone Indonesia pada Desember 2009 silam.

Baca Juga: Usir Warga Rayakan Walpurgis Night, Salah Satu Kota di Swedia Sebarkan 1 Ton Kotoran Ayam

Working Class Hero - John Lennon

Working Class Hero diciptakan lewat momen-momen bersejarah dengan nuansa heroik dan revolusioner.

Lagu yang diciptakan oleh musisi besar asal Amerika Serikat, John Lennon pada 1970 ini sebagai penyemangat kaum buruh pada masa itu, bahkan hingga kini.

Lagu yang lahir dari kebangkitan kiri-baru (new left), ledakan gerakan politik kiri di tahun 1960 dan 1970, antiperang Vietnam, dan gerakan hak-hak sipil.

Baca Juga: Perdana Menteri Rusia Dikonfirmasi Positif Terjangkit Covid-19

Warning - Green Day

Lagu Warning yang rilis pada tahun 2000 ini yang dinilai bagus oleh kritikus musik, meski dalam komersilnya tak bisa dibilang bagus.

Dalam lagu-lagu ciptaannya, Green Day merupakan grup band aliran rock atau punk yang kritis terhadap isu dan kesenjangan sosial.

Lewat lagu Warnign, Green Day menyindir sistem sosial dan kehidupan manusia yang harus dimulai lewat 'peringatan'.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Pengelola Objek Wisata Cirebon Minim Pemasukan

PHK - Iwan Fals

Lagu yang rilis pada taun 1987 ini sangat menyuarakan hati kaum buruh yang merasa pendapatannya masih tak cukup.

Iwan Fals dikenal sebagai musisi yang selalu menyuarkan isu sosial lewat lagu-lagu yang ia bawakan.

Setiap penggalan dalam lirik lagu PHK ini mewakili keresahan para pekerja yang mendapat pesangon setelah menerima surat pemutusan hubungan kerja.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler