PR CIREBON - Sandhy Sondoro turut menanggapi video seorang petugas Satpol PP yang mematahkan ukulele.
Sandhy Sondoro mengunggah video seorang petugas Satpol PP yang mematahkan dan merusak beberapa buah ukulele.
Sandhy Sondoro pun menuliskan kegeramannya terhadap sikap pria yang diketahui petugas Satpol PP Pontianak itu.
Baca Juga: Ria Ricis ke The Ricis: Terimakasih, Maaf Jika Masih Banyak Kesalahan
"Sebagai bekas dan kadang juga masih jadi pengamen jalanan, saya tidak setuju dengan sikap ini. Tindakan seperti ini tidak aka menyelesaikan masalah," tulis Sandhy Sondoro.
Pelantun lagu Tak Pernah Padam itu juga menyebut jika sikap pria yang belum diketahui namanya tersebut arogan.
"Beginilah jadinya bila manusia belum pernah merasakan hidup menjadi golongan bawah. Tak punya cinta dan welas asih.
Baca Juga: Pernikahan Anaknya dengan Rizky Billar Disebut Plagiat Atta-Aurel, Ini Pernyataan Ayah Lesti Kejora
Baca Juga: NCT DREAM Bakal Rilis Album Repackage 'Hello Future', Penampilan Lengkap Ketujuh Anggota
"Arogan. Hati-hati roda kehidupan selalu berputar selamanya. Janganlah bersikap seperti ini," sambung Sandhy Sondoro.
Lebih lanjut, Sandhy Sondoro pun menyinggung sikap Jepang, Jerman, Prancis, dan Inggris yang memperlakukan musisi jalanan.
"Tidak begini cara para petugas pemerintahan mereka menertibkan pengamen jalanan. Apakah ini yang dinamakan petugas kejam, tak ada welas kasih dan adab," lanjutnya.
Baca Juga: Unggah Foto Bersama Presiden Soeharto, Fadli Zon: Orang yang Menyelamatkan Indonesia
Di akhir unggahannya, pelantun lagu Malam Biru itu pun mengingatkan soal bunyi sila kedua dalam Pancasila.
"Mana pengamalan sila Pancasila favorit saya yang berbunyi KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADA???," tandas pria 47 tahun tersebut.***