Kembali Tanggapi Sinetron 'Suara Hari Istri', Ernest Prakarsa: Apakah Ganti Pemeran Menyelesaikan Masalah?

5 Juni 2021, 16:40 WIB
Sutradara film dan Komika Ernest Prakasa menyebut penggantian pemeran Zahra dalam sinetron 'Suara Hati Istri' tidak menyelesaikan masalah. /Instagram.com/@ernestprakasa

PR CIREBON- Komika yang juga sutradara film Ernest Prakasa kembali memberikan tanggapannya terkait karakter Zahra yang berada dalam sinetron 'Suara Hati Istri'.

Dituturkan Ernest Prakarsa dalam unggahan video di akun media sosial Instagram miliknya pada Jumat, 4 Juni 2021, bahwa penggantian pemeran Zahra dalam 'Suara Hati Istri' tersebut tidak menyelesaikan permasalahan.

Sebelumnya, Ernest Prakarsa juga sempat melayangkan protes terkait pemeran Zahra dalam sinetron 'Suara Hati Istri' yang masih berusia 15 tahun.

Baca Juga: Komcad TNI Resmi Dibuka dari 1 - 6 Juni 2021, Berikut Ini Cara Pendaftaran dan Persyaratannya

Diungkapkan Ernest bahwa pemeran Zahra dalam sinetron tersebut dianggap tidak tepat mengingat usia sebenarnya yang masih muda dan harus memerankan adegan-adegan layaknya suami istri.

Sementara itu, menanggapi banyaknya protes dan kritik terhadap pemeran yang masih di bahwa umur, pihak stasiun tv pun akhirnya memutuskan untuk mengganti pemeran Zahra tersebut.

Karakter Zahra pun kini digantikan dengan aktris lain bernama Hanna Kirana yang berusia 18 tahun.

Baca Juga: Ayahanda Meninggal Dunia, Ria Ricis: Maafin Adek Nggak Ada di Saat-saat Terakhir Papa

Namun, dituturkan Ernest bahwa penggantian pemeran dalam sinetron tersebut bukanlah menjadi solusi permasalahan.

"Apakah diganti pemeran menyelesaikan masalah? Sebenarnya enggak," kata Ernest, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Instagram @ernestprakasa.

Lebih lanjut, dalam unggahan video itu, Ernest pun kemudian menjelaskan permasalahan dalam sinetron tersebut.

Baca Juga: Puluhan Pelari Dilaporkan Terluka dalam Aksi Solidaritas Palestina, Usai Mendapat Serangan Polisi Israel

Unggahan Ernest Prakasa yang kembali menanggapi terkait sinetron 'Suara Hati Istri'. Instagram @ernestprakasa

"Mau ngebahas soal sinetron yang kemarin sempat ramai dan sekarang pemerannya udah diganti," tuturnya.

Dituturkan Ernest bahwa permasalahan dalam sinetron ini terletak pada karateristik istri ketiga yang menikah saat dirinya masih duduk di bangku SMA.

"Masalahnya di sinetron ini, si karakteristik ketiga ini menikah dia masih duduk di bangku SMA," ujarnya.

Baca Juga: Ini 3 Ciri Kepribadian Orang Toxic yang Patut Anda Ketahui, Salah Satunya Egois

Meskipun, dalam sinetron tersebut tidak disebutkan perihal usia dari karakter istri ketiga tersebut, namun, ungkapnya, dia tetap masih SMA.

Sutradara sekaligus penulis film dari Cek Toko Sebelah ini pun menyatakan akan lain ceritanya jika konflik dalam sinetron itu terletak pada anak SMA yang dinikahkan.

"Lain cerita kalau misalnya konfliknya itu terletak di anak SMA dinikahkan. Kemudian dia tidak bahagia dan kita jadi belajar, oh, makannya nikah itu jangan terlalu muda. Itu beda cerita," ujarnya.

Baca Juga: Terlihat Akrab Bersama dengan Ibunda Alvin Faiz, Julia Tan: Apapun Keputusannya Sudah Kita Terima

"Ini kayak diromatisasi, keluarganya senang, gitu, jadi kayak, gimana ya," sambungnya.

Lebih lanjut, Ernest menambahkan bahwa sudah seharusnya tayangan tv yang merupakan kanal publik bisa mengedukasi masyarakat.

"Kita ada di era di mana pernikahan remaja itu udah bukan sesuatu yang dilegalkan negara, usia 19 tahun itu minimal untuk menikah," katanya.

"Jadi kalau ada penggambaran yang di bawah itu, apalagi penggambarannya bukan dalam konteks negatif lebih diromantisasi, ya teman-teman nilai sendiri lah," pungkasnya.*** 

Editor: Arman Muharam

Sumber: Instagram @ernestprakasa

Tags

Terkini

Terpopuler