Sementara itu, berdasarkan laporan hasil survei yang dirilis oleh IHS Markit, tindakan pembatasan kegiatan mengganggu aktivitas pabrik.
Tidak hanya itu, perusahaan juga mengurangi aktivitas pembelian dan inventaris sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan pengeluaran.
Adapun hasil survei selanjutnya, menyebutkan bahwa pembatasan aktivitas terkait Covid-19 juga mengurangi kemampuan pemasok untuk mengirimkan pasokan secara tepat waktu.
Waktu pengiriman rata-rata diperpanjang selama empat bulan berturut-turut pada bulan September.
Baca Juga: Atlet Sepakbola Jadi Pebisnis, Simak 7 Restoran Milik Para Pemain La Liga Spanyol
Pada kondisi seperti ini, Kemenperin terus berupaya untuk mengawal sektor industri nasional agar dapat kembali tumbuh positif dan mampu pulih sepenuhnya dari tekanan akibat dampak pandemi Covid-19.
“Kami akan terus melakukan evaluasi kebijakan-kebijakan yang sudah Kemenperin keluarkan untuk disesuaikan dengan kondisi di sektor industri,” ujarnya.
Pada saat yang sama, PMI pada beberapa negara di ASEAN justru meningkat. Menurut Agus, terdapat perbedaan skala antara industri manufaktur di Indonesia dengan di negara-negara tersebut.
Baca Juga: Jumlah positif Covid-19 Bertambah, Pemkot Cirebon Tunjuk Sejumlah Hotel Jadi Tempat Isolasi Baru.
Ia menilai, bahwa Indonesia memiliki ukuran industri manufaktur yang jauh lebih besar dari negara-negara ASEAN lainnya.