Virus Corona Juga Bisa Picu Inflasi, Ridwan Kamil Gelar Pertemuan Tingkat Tinggi

7 Maret 2020, 11:38 WIB
GUBERNUR Jabar Ridwan Kamil.* /MOCHAMMAD IQBAL MAULUD/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Dikonfirmasinya keberadaan virus corona di Indonesia pada awal pekan ini mengakibatkan sejumlah langkah preventif digagas dadakan oleh Pemprov Jabar.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil baru-baru ini menggelar pertemuan tingkat tinggi atau High Level Meeting bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Jabar. Pertemuan itu diadakan di Savoy Homann Hotel pada Kamis, 05 Maret 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com melalui situs Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa pertemuan High Level Meeting itu ditujukan untuk mengendalikan laju inflasi Jabar di tahun 2020. Terlebih dengan hadirnya kasus corona yang menimpa dua warga Depok, jelas menambah penyebab laju inflasi agak tidak terkendali.

Baca Juga: Siaga Virus Corona, Pemkab Garut Cek Kesehatan Warga yang Pulang dari Tiongkok dan Korea

Dalam paparannya, Ridwan Kamil meminta agar tim TPID mampu mengendalikan laju inflasi Jabar di tahun 2020. Terlebih tahun 2020 ternyata banyak tantangan yang harus dihadapi.

Salah satu tantangan terbaru adalah merebaknya wabah Covid-19 yang dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan barang dan selanjutnya berdampak pada inflasi.

Pun begitu, Ridwan Kamil mengakui bahwa Jawa Barat cukup bergantung dengan Tiongkok. Ini dikarenakan sejumlah produk ekspor dan impor berada di tangan Tiongkok. Inilah pula yang harus disiapkan Pemprov Jabar untuk mencegah terjadinya inflasi lebih lanjut di Jabar.

Baca Juga: Tiongkok Bikin Helm Pintar untuk Deteksi Pengidap Virus Corona yang Mangkir, Periksa Ratusan Orang Cuma 2 Menit

"Ekspor dan impor kita banyak dari Tiongkok. Sekarang ada pembatasan, harus ada langkah yang disiapkan agar ini tidak berdampak pada inflasi," jelasnya.

Menurut Ridwan Kamil, hal lain yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan akan naiknya tarif angkutan serta kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri. Ia menegaskan jika diperlukan harus melakukan operasi pasar, tetapi juga diperlukan langkah antisipatif berdasarkan data yang akurat.

"Jangan hanya operasi pasar. Buatlah formula untuk menangkal inflasi. Misalnya dengan mempercepat penyaluran dana Bansos," tuturnya.

Baca Juga: Sapa Warga, Jaringan Komunikasi Canggih Milik Pemprov Jabar yang Bisa Redam Simpang Siur Kabar Virus Corona

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jawa Barat Herawanto menyetujui percepatan penyaluran dana Bansos di semester pertama ini. Bahkan, bila diperlukan dapat cair sekaligus dalam dua kali pencairan.

Adapun cara itu dinilai akan menumbuhkan komsumsi masyarakat yang tetap terjaga. Begitu pun kemampuan daya beli masyarakat juga tetap terjaga.

Namun bila dikaitkan dengan wabah corona,  Harwanto menilai sudah ada sedikit hambatan. Ini dikhususkan pada kiriman barang impor yang menjadi kebutuhan masyarakat, seperti bawang putih dan lainnya. Meski hingga kini, Harwanto tetap optimis itu tidak akan berlangsung lama.

Baca Juga: Siaga Virus Corona, Pemkab Garut Cek Kesehatan Warga yang Pulang dari Tiongkok dan Korea

"Beberapa survei menunjukkan ada gangguan produksi dan pasokan. Namun dari pemberitaan juga disebutkan Tiongkok sudah mulai bangkit lagi, sama-sama berdoa agar semua bisa kembali pulih," tegasnya.

Ditambahkan oleh Harwanto bahwa kebijakan di dalam negeri juga barus mendukung terhadap upaya menekan inflasi. Ini dicontohkan dengan tidak usah menaikan tarif angkutan saat menjelang Idulfitri.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler