Virus Corona Sulit Ditangkal, Harga Bawang Putih pun Jadi Mahal

11 Februari 2020, 11:31 WIB
ILUSTRASI bawang putih. Virus corona yang merebak di Tiongkok membuat harga bawang putih di Indonesia melonjak.* /Dok. PR

PIKIRAN RAKYAT- Merebaknya virus corona di Tiongkok berdampak pada perekonomian Indonesia. Kini stok bawang puting di beberapa pasar di Indonesia persediaannya semakin menipis.

Hal teresbut diduga terjadi karena tersedatnya impor bawang putih dari Tiongkok.

Sebelumnya, dampak wabah virus corona sudah dirasakan beberapa sektor perekonomian Indonesia seperti bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Itu terjadi sejak dikeluarkanya kebijakan larangan penerbangan sementara dari Indonesai ke Tiongkok dan sebaliknya yang diungkap oleh Presiden Jokowi pada 5 Februari 2020.

Baca Juga: Sopir Diduga Mengantuk, Truk Gandengan Hantam Empat Rumah dan Satu Mobil di Cirebon

Setelah pariwisata, kini imbas wabah virus corona mulai merambah ke sektor pertanian dan pangan di Indonesia.

Seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kantor Berita Antara, ketersediaan bawang putih di Indonesia semakin menipis.

Masyarakat meminta pemerintah harus segera merampungkan kebijakan ini guna menjaga stok bawang putih di Indonesia tetap melimpah.

Baca Juga: Demi Urai Kemacetan, Warga Cirebon Berharap ZSS Dilengkapi Petugas Jaga

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Yogyakarta mengungkap bahwa pihaknya masih bisa mengontrol ketersediaan bawang putih sampai dua bulan ke depan.

Namun mereka tetap berharap pihak pemerintah pusat segera memberi keputusan guna menjaga stok bawang putih.

"Harapannya, dalam waktu dekat sudah ada kebijakan agar stok bawang putih tetap sesuai dengan kebutuhan konsumen. Saat ini, stok komoditas tersebut terbatas," ujar Yunianto Dwi Sutono selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Tetangga, Australia Anggap Indonesia sebagai Pemimpin

Terbatasnya stok bawang putih ini tidak hanya terjadi di Yogyakarta, melainkan merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut terjadi karena ketersediaan bawang putih masih bergantung impor dari Tiongkok.

"Sekitar 90 persen bawang putih di Yogyakarta berasal dari Tiongkok," kata Yunianto.

Dengan adanyan hal tersebut, Yunianto meminta kepada masyarakat untuk tidak panik karena pihak pemerintah dipastikan akan mencari cara untuk menjaga ketersediaan bawang putih tersebut.

Baca Juga: Sudah Mirip Jadwal Makan, Bencana di Sukabumi Terjadi Tiga Kali Sehari

Keterbatasan stok bawang putih ini berdampak pada peningkatan harga bawang putih di pasar.

"Saat ini harga bawang putih di sejumlah pasar di Kota Yogyakarta berkisar antara Rp. 55.000 per kg hingga RP 60.000 per kg, bahkan beberapa hari yang lalu bawang putih mencapai Rp. 65.000 per kg," kata Yunianto.

Selain bawang putih, komoditas yang juga menjadi prioritas pemantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Yogyakarta adalah cabai rawit merah karena harga jualnya masih cukup tinggi.

Saat ini, harga cabai rawit merah di pasar tradisional Kota Yogyakarta rata-rata dijual dengan harga Rp60.000 per kg. “Meskipun stok berkurang, namun untuk kebutuhan cabai rawit merah masih bisa terpenuhi,” katanya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler