SABACIREBON - Fenomena yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial belakangan ini adalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Banyak pengguna sosial media yang menyebut diri mereka mengalami ADHD, tetapi apakah sebenarnya ADHD itu? Mari kita bahas penjelasannya.
ADHD merupakan gangguan neurobiologis yang umumnya terjadi pada anak-anak, namun dapat berlanjut hingga masa remaja dan dewasa.
Baca Juga: Kloter 11 Jemaah Haji Asal Kuningan Ditunda, Berikut Ini Jadwal Terbarunya
Gangguan ini ditandai dengan pola perilaku hiperaktif, impulsif, dan kesulitan dalam mempertahankan perhatian dalam jangka waktu yang lama.
Salah satu gejala utama ADHD adalah hiperaktif, di mana anak dengan ADHD cenderung bergerak terus-menerus, sulit untuk diam, dan seringkali merasa gelisah.
Mereka juga cenderung bersikap impulsif, seperti bereaksi tanpa berpikir terlebih dahulu, kesulitan mengendalikan emosi, dan kurang sabar.
Baca Juga: Gus Muhaimin Sosok Politisi Mumpuni, Begini Kata KH Maman Imanulhaq
Selain itu, perhatian yang kurang adalah ciri khas dari ADHD. Anak-anak dengan ADHD seringkali kesulitan memusatkan perhatian mereka pada tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi dalam waktu yang lama.
Mereka dapat dengan mudah teralihkan oleh rangsangan eksternal, seperti suara atau gerakan di sekitar mereka.
Kendati tidak ada penyebab pasti untuk ADHD, beberapa faktor yang dapat berperan meliputi faktor genetik, ketidakseimbangan zat kimia dalam otak, serta faktor lingkungan seperti pola asuh dan paparan zat beracun pada masa perkembangan anak.
Baca Juga: Jusuf Hamka Ungkap Kenapa Orang Chindo Kaya di Indonesia, Bermula dari Ini
Penting untuk diingat bahwa ADHD bukanlah suatu kondisi yang dapat diobati dengan cepat.
Pengobatan ADHD melibatkan pendekatan yang komprehensif, termasuk pendidikan kepada orang tua dan guru, serta terapi perilaku dan terapi obat-obatan.
Untuk mendiagnosis ADHD, penting bagi individu yang mengalami gejala tersebut untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis terkait, seperti psikiater atau psikolog anak.
Mereka akan melakukan evaluasi dan wawancara yang menyeluruh untuk memastikan diagnosis yang akurat.
Baca Juga: Satlantas Polres Majalengka Gelar Razia Gabungan Selama Tiga Hari, Ini Sasarannya
Dalam menghadapi fenomena ADHD yang sedang ramai di sosial media, penting bagi kita untuk memahami kondisi ini dengan baik dan berempati terhadap individu yang mengalaminya.
Dukungan sosial dan pengertian dari lingkungan sekitar sangat penting dalam membantu individu dengan ADHD mengelola gejala dan meraih potensi penuh mereka.
Itulah penjelasan singkat mengenai ADHD, gangguan yang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Baca Juga: Pertalife Insurance Gelar Inklusi Dan Literasi Bersama Universitas Wiralodra Indramayu
Mari kita berlaku bijak dan saling mendukung dalam meningkatkan pemahaman tentang masalah kesehatan mental ini, serta memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh individu yang terkena ADHD.***