Hoaks atau Fakta: Benarkah Mencium Bau Cuka Bisa Deteksi Seseorang Terkena Covid-19 atau Tidak?

- 26 Juni 2020, 15:30 WIB
HOAKS - Kabar bahwa tidak perlu mengkuti rapid tes, cukup dengan mencium bau cuka, dan bisa deteksi seseorang terkena covid-19 atau tidak.*
HOAKS - Kabar bahwa tidak perlu mengkuti rapid tes, cukup dengan mencium bau cuka, dan bisa deteksi seseorang terkena covid-19 atau tidak.* //Turn Back Hoax MAFINDO

Baca Juga: Pengaruhi Jepang Tolak Jadi Tuan Rumah Nuklir AS, Tiongkok Ingatkan Kembali Sejarah Perang Dingin

Namun benarkah mencium bau cuka dapat mendeteksi seseorang terkena covid-19 atau tidak?

Berdasarkan penelusuran sejauh ini, tidak ada penelitian yang bisa membuktikan apakah metode tersebut efektif dalam mendeteksi infeksi virus Corona Covid-19.

Menurut laporan Newsweek, tes mencium cuka itu adalah inisiatif Garnisun Daegu dan tidak diketahui apakah garnisun lain mengadopsi kebijakan serupa.

Baca Juga: Gejala Baru Corona, Profesor Inggris Ungkap Serang Saluran Eustachius hingga Hilangkan Pendengaran

British Association of Otorhinolaryngology (ENT UK) memang pernah menyebut hilangnya kemampuan indra penciuman atau anosmia sebagai salah satu gejala pasien Covid-19.

Dengan demikian belum ada kepastian pembenaran atas klaim tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Sebuah situs berbasis blogspot (inivirals.xyz ), membuat artikel dengan judul bahwa tidak perlu mengkuti rapid tes, hanya dengan mencium bau cuka bisa dekteksi seseorang terkena covid-19 atau tidak. . Artikel tersebut berisi kutipan dari unggahan akun Facebook US Army Garrison Daegu. Sejak 3 April, Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) di pangkalan militer Daegu, Korea Selatan, menerapkan tes mencium cuka bagi para pendatang untuk mendeteksi apakah mereka terpapar Covid-19. . Hal ini dilakukan karena adanya penelitian bahwa beberapa pasien Covid-19 kehilangan indra penciumannya. . Berdasarkan penelusuran, dilansir dari Tempo.co, berdasarkan pencarian pada unggahan akun facebook US Army Garrison Daegu, memang benar bahwa Tentara Angkatan Darat AS di Garnisun Daegu, Korea Selatan, menerapkan tes mencium cuka. Hal ini diumumkan pada 3 April 2020. . Menurut unggahan akun US Army Garrison Daegu, mereka melakukan tes penciuman di gerbang masuk Kamp Walker, Carroll, dan Henry untuk membantu mendeteksi personil atau tamu yang mungkin terinfeksi Covid-19. . Unggahan tersebut juga menyertakan sebuah foto saat seorang pengemudi dites penciuman di Gerbang 2 Kamp Henry. . Situs media Newsweek pun pernah memuat informasi itu, yakni pada 5 April 2020. Tujuan tes penciuaman ini adalah untuk mengidentifikasi pendatang yang mungkin terpapar Covid-19 dengan gejala hilangnya indra penciuman. . Namun benarkah mencium bau cuka dapat mendeteksi seseorang terkena covid-19 atau tidak? . Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, sejauh ini, tidak ada penelitian yang bisa membuktikan apakah metode tersebut efektif dalam mendeteksi infeksi virus Corona Covid-19. . Menurut laporan Newsweek, tes mencium cuka itu adalah inisiatif Garnisun Daegu dan tidak diketahui apakah garnisun lain mengadopsi kebijakan serupa. . British Association of Otorhinolaryngology (ENT UK) memang pernah menyebut hilangnya kemampuan indra penciuman atau anosmia sebagai salah satu gejala pasien Covid-19. . Sumber: Tempo.co Newsweek.com Nationalgeographic.com Cdc.gov Liputan6.com #turnbackhoax #mafindo2020 #coronavirus #cuka

A post shared by MAFINDO - Turn Back Hoax (@turnbackhoaxid) on

***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x