Cek Fakta: Benarkah Pertamina Jual BBM ke Industri dengan Harga Lebih Murah? Ini Faktanya

- 9 Mei 2020, 11:10 WIB
PERTAMINA.*
PERTAMINA.* /ANTARA News/Asep Firmansyah/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar unggahan narasi dalam media sosial Facebook yang menyebut PT Pertamina (Persero).

Secara detail, unggahan itu menuduh Pertamina menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium ke sektor industri dengan harga lebih murah daripada yang dijual ke masyarakat.

Dalam unggahan itu, sebuah narasi panjangd ditulis denga judul, "Direksi Dan Komisaris Pertamina Putus Asa Premium Dijual ke Industri Seharga Rp 5.100, Untuk Rakyat Malah Dijual Seharga Rp 6.450".

Baca Juga: Cek Fakta: Wanita asal Malaysia Diklaim Injak Anak Kucing hingga Tewas, Faktanya Berbeda

Berikut ini narasi lengkap tangkapan layar yang telah tersebar dalam akun Facebook Rendra Hadikurniawan pada 02 Mei 2020.

Beredar narasi panjang yang mengklaim Pertamina bersikap tidak adil karena menjual BBM lebih murah pada pelaku industri
Beredar narasi panjang yang mengklaim Pertamina bersikap tidak adil karena menjual BBM lebih murah pada pelaku industri KOMINFO RI

Baca Juga: Ilmuwan Tiongkok Dituding 'Memerankan Tuhan', Ciptakan Kloning Monyet dan Kera dari Organ Manusia

 

Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs Kominfo RI, terdapat pernyataan langsung yang membantah narasi panjang yang tersebar dalam media sosial Facebook tersebut.

Melansir salah satu pemberitaan nasional, pernyataan bantahan itu disampaikan Vice President Corproate Communication Pertamina Fajriyah Usman.

Fajriyah mengungkapkan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk sektor industri tersebut adalah harga di luar pajak yang terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

Baca Juga: Gagal Ramalkan Diri Sendiri Soal Kasus Narkoba, Tes Urine Roy Kiyoshi Positif Benzo

Adapun besaran PBBKB menyesuaikan regulasi pemerintah daerah setempat. Selain itu, harga yang ditetapkan belum termasuk ongkos angkut yang harus ditanggung masing masing customer dan menjadi harga titik serah (supply point).

Oleh karena itu, Fajriyah menilai harga BBM untuk sektor industri yang telah dikenakan berbagai pajak tersebut dan ongkos angkut, justru membuat harga BBM untuk sektor industri lebih mahal dibanding harga BBM yang dijual ke masyarkat.

Baca Juga: Sebut Ada Kejanggalan di Balik Tertangkapnya Roy Kiyoshi, Kuasa Hukum: Ada yang Mau Hancurkan Roy

Dalam arti lain, harga premium pada narasi panjang yang beredar tersebut belum dikenakan pajak dan biaya angkut BBM.

Pasalnya, bila sudah dikenakan harga Premium industri akan lebih mahal dibanding yang dijual ke masyarakat.

Baca Juga: Warga Banyumas Terus Kembalikan BLT Di Tengah Pandemi, Ganjar Pranowo: Selalu Ada yang Baik

Dengan demikian, narasi panjang yang mengklaim Pertamina jual Premium ke industri dengan harga lebih murah dibanding ke masyarakat adalah salah. Untuk itu, narasi panjang yang beredar itu termasuk dalam kategori Disinformasi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah