PR CIREBON - Seorang pengguna Facebook Rudi Anto terlihat mengunggah sebuah foto dengan narasi yang membawa nama tokoh besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Dalam detailnya, narasi itu menyebut bahwa Habib Rizieq Shihab akhirnya kedapatan pakai kerah berlogo palu arit, sehingga layak dijuluki bos PKI.
Sedangkan foto itu sendiri memperlihatkan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab mengenakan serban berlogo palu arit dan di mulutnya terdapat sandal jepit berwarna hitam.
Baca Juga: Tak Hanya Klaster Secapa AD, Lonjakan Positif Corona Muncul dari 99 Personil Pusdikpom Cimahi
Adapun narasi lengkap dapat terlihat sebagai berikut:
“INILAH BOS NYA PKI. DARI MULUT ORANG INI PKI MUNCUL.” demikian bunyi narasi yang tersebar dalam Facebook itu.
Baca Juga: Bagai Ketiban Durian Runtuh, Warga Desa di Sulawesi Selatan Temukan Gas Sedalam 75 Meter
Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Turn Back Hoax, ditemukan bukti yang membantah klaim narasi dalam Facebook tersebut.
Secara pasti, faktanya menunjukkan bahwa foto tersebut adalah foto hasil suntingan atau editan.
Baca Juga: Tipu Muslihat Warga Asing Jerat 305 ABG, dari Berjanji Orbitkan Model hingga Produksi Film Porno
Artinya, pada foto asli hanya menampilkan sosok Habib Rizieq Shihab menggunakan serban putih polos. Bahkan, tak ada logo palu arit di serbannya dan tidak ada sandal di mulutnya.
Adapun foto asli yang identik dengan foto yang diunggah sumber klaim berada dalam salah satu situs pemberitaan nasional dengan artikel berjudul “DPRD Purwakarta kedatangan Habib Rizieq picu konflik” yang diunggah pada Kamis, 17 Desember 2015.
Selain itu, foto yang sama juga pernah diunggah dalam artikel berjudul “Besok diperiksa, Rizieq diingatkan untuk tidak bawa massa” yang dimuat pada Senin, 06 Februari 2017.
Baca Juga: Editor Metro TV Ditemukan Tergeletak Tak Bernyawa di Pinggir Tol JORR, Diduga Dibunuh dengan Sajam
Dengan demikian, klaim narasi yang dilengkapi foto Habib Rizieq Shihab dengan sorban berlogo PKI, terbukti salah. Untuk itu, konten itu masuk dalam kategori Konten yang Dimanipulasi atau Manipulated Content.***