PR CIREBON – Tengah beredar informasi sebuah foto Paus Yohanes II , atau yang akrab dipanggil Sri Paus, Pimpinan Umat Katholik Sedunia Masuk Islam di Masjidil Haram.
Informasi tersebut dimuat dalam sebuah video di Youtube berjudul “PAUS YOHANES 2 MASUK ISLAM MEMBUAT HEBOH DUNIA”.
Isi pada video tersebut mengklaim bahwa Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia, Paus Yohanes Paulus II masuk agama Islam.
Baca Juga: Rumah Biru Angkat Bicara Perihal Memoar Bolton, Sebut Banyak Hal tentang Korea Terdistorsi
Di akhir artikel terdapat tautan yang merujuk pada situs dengan nama domain redaksimuslim.com yang sayangnya tidak dapat dibuka.
Kemudian tim PikiranRakyat-Cirebon.com melakukan penelusuran dari berbagai sumber, ditemukan foto berasal dari kejadian kunjungan perwakilan pemimpin muslim Italia ke Paus Francis.
Aara tersebut bertujuan untuk menyampaikan undangan sebagaimana cuplikan dari paragraf pertama dari sebuah artikel di bawah:
Baca Juga: Efektif Kurangi Pasien Corona hingga Sisa 4 Orang, RSHS Bandung Gunakan Metode Plasma Convalescent
“ROME – A delegation of leaders of the Italian Muslim community visited Pope Francis on Wednesday, extending an invitation to the Pope to visit Rome’s great mosque, believed to be the largest mosque in the western world.
Terjemahan:
“ROMA – Seorang perwakilan dari pemimpin-pemimpin komunitas muslim Italia mengunjungi Paus Francis pada hari Rabu, memberikan sebuah undangan kepada Paus untuk mengunjungi masjid agung Roma, yang diyakini adalah masjid terbesar di dunia barat.”
Jadi sebenarnya isu yang menyebutkan Yohanes II Masuk Islam telah beredar pada tahun 2016, isu tersebut kemudian dimuat oleh Turn Back Hoax berjudul “Paus Yohanes II Masuk Islam”
Baca Juga: Sering Overthinking dalam Hubungan? Terapkan 5 Cara Berikut untuk Mengatasi Rasa Cemburu
Pada artikel tersebut dijelaskan bahwa informasi yang menyebutkan Yohanes II Masuk Islam adalah tidak benar.
Adapun Paus Yohanes Paulus II telah meninggal dunia pada 2 April 2005 silam. Sehingga klaim pada video yang beredar di Youtube itu tidaklah benar.
Informasi tersebut masuk dalam kategori false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah.
Baca Juga: Bergejala Mirip Corona, Dokter Berikan Saran Atasi Psikosomatik yang Berawal dari Pikiran
Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.***